Bupati Bondowoso Dorong Solusi Berkelanjutan untuk Ijen: Gabungkan Aspek Hukum, Ekologi, dan Kesejahteraan Masyarakat
Alih fungsi lahan seluas 800 hektare dan hanya sekitar 40 persen yang masih ditanami tanaman tegak, itu menjadi perhatian kita. Teknisnya akan kita bahas lebih mendetail bersama para pemangku kebijakan dan pelaksana teknis.
BONDOWOSO— Bupati Bondowoso KH Abdul Hamid Wahid menegaskan komitmennya dalam mencari solusi terbaik terkait isu-isu strategis di kawasan Ijen, termasuk persoalan alih fungsi lahan dan banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya, Bupati menyebut bahwa salah satu fokus pembahasan saat ini adalah pengembangan sektor hortikultura.
“Kita kaji dari aspek hukumnya, juga bagaimana kegiatan itu bisa berjalan dan tetap meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, Senin (4/8/2025).
Menurutnya, pembahasan teknis lebih lanjut akan segera dilakukan dalam pertemuan terbatas yang melibatkan berbagai pihak, seperti tokoh masyarakat Ijen, Forkopimda, serta instansi terkait.
Pertemuan ini direncanakan digelar pekan depan sebagai langkah konkret tindak lanjut dari diskusi awal.
Bupati juga menyinggung persoalan banjir di kawasan Ijen yang erat kaitannya dengan aspek ekologi dan konservasi lingkungan.
Ia menekankan pentingnya menjaga fungsi hutan tanpa mengabaikan kepentingan ekonomi masyarakat sekitar.
“Alih fungsi lahan seluas 800 hektare dan hanya sekitar 40 persen yang masih ditanami tanaman tegak, itu menjadi perhatian kita. Teknisnya akan kita bahas lebih mendetail bersama para pemangku kebijakan dan pelaksana teknis,” tegasnya.
Bupati Abdul Hamid menyatakan bahwa pemerintah daerah tengah berupaya merumuskan langkah dan sikap yang tepat agar keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud secara berkelanjutan.
What's Your Reaction?
