Jember Utara Jadi Basis SH Terate, Setiap Tahun Grafik Anggota Naik Tajam

JEMBER - Anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, setiap tahunnya terus mengalami kenaikan cukup signifikan.
Perkembangan ini, berada di kawasan Jember utara, seperti Kecamatan Kalisat, Ledokombo, Sumberjambe, Sukowono, Jelbuk, dan Arjasa.
Di wilayah ini, seni bela diri warisan leluhur ini sangat diminati oleh masyarakat dari berbagai lapisan, baik kalangan atas maupun bawah.
Antusiasme ini, menunjukkan bahwa PSHT tidak sekadar menjadi tempat belajar bela diri, tetapi juga wadah pembinaan moral dan spiritual bagi anggotanya.
Ketua Cabang PSHT Jember, Jono Wasinudin, mengungkapkan bahwa jumlah warga PSHT di Jember Utara telah mencapai puluhan ribu dan terus bertambah setiap tahun.
"Alhamdulillah, ini adalah bagian dari upaya kita dalam melestarikan budaya leluhur," ujarnya, Minggu (16/02/2025).
Menurut Jono, minat masyarakat terhadap seni bela diri asli Madiun ini bersifat alami karena ajaran PSHT menebar manfaat bagi umat.
"Yang diutamakan dalam organisasi kita adalah persaudaraan. Dengan siapapun kita bersaudara, tanpa memandang latar belakang," katanya.
Lebih jauh, ia memperkirakan bahwa pada tahun 2025 jumlah anggota tetap PSHT di Jember akan menembus angka 40 ribu.
"Itu hanya yang sudah menjadi warga dan anggota tetap. Jika menghitung jumlah siswa yang masih dalam proses, angkanya jauh lebih besar," tuturnya.
Selain silat, PSHT juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. "Kami mengadakan lomba ngaji, lomba azan, kegiatan kemanusiaan, serta sholawatan. Artinya, silat hanya bagian dari kegiatan kami. Semoga Allah meridhoi," harapnya.
Senada dengan Jono Wasinudin, Ketua PSHT Ranting Ledokombo, Syamsul Arifin, menilai bahwa tingginya animo masyarakat terhadap PSHT adalah bentuk panggilan hati.
"Kami tidak pernah memaksa siapa pun untuk bergabung. Mereka datang sendiri dengan keinginan untuk berlatih dan menjadi saudara," jelasnya.
Syamsul juga menegaskan bahwa PSHT adalah organisasi yang terbuka untuk semua kalangan.
"Dari latar belakang apa pun, kami terbuka. Selama mereka sungguh-sungguh ingin berlatih dan menjadi bagian dari persaudaraan ini, kami menyambut dengan tangan terbuka," katanya.
Keberadaan PSHT di Jember Utara juga memberikan dampak positif bagi generasi muda. Mereka tidak hanya belajar bela diri tetapi juga mendapatkan pembinaan mental dan karakter.
"Kami ingin mencetak generasi yang kuat secara fisik dan mental, serta memiliki jiwa persaudaraan yang tinggi," ujar Syamsul.
Selain itu, PSHT juga berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. "Anggota kami selalu diajarkan untuk bersikap sopan, menghormati orang lain, serta menghindari tindakan yang merugikan masyarakat," imbuhnya.
Masyarakat pun menyambut positif kehadiran PSHT di wilayah mereka. Salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Kalisat bernama Ahmad Fauzi.
Ia menyebut,, bahwa organisasi PSHT telah memberikan kontribusi dan warna positif bagi anak-anak muda di daerahnya.
"Mereka menjadi lebih disiplin, lebih beradab, dan menjauhi pergaulan negatif," katanya.
Banyak orang tua yang merasa tenang karena anak-anak mereka mengikuti latihan di PSHT. "Kami lebih tenang karena mereka belajar sesuatu yang bermanfaat dan berada dalam lingkungan yang baik," ungkap seorang wali siswa bernama Siti Rohmah.
Dengan grafik pertumbuhan yang terus meningkat, PSHT di Jember Utara diyakini akan semakin berkembang dan memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat.
Melihat tren yang ada, bukan tidak mungkin Kabupaten Jember akan menjadi salah satu basis PSHT terbesar di Jawa Timur setelah Madiun dan Ngawi.
Dengan semangat persaudaraan yang kuat, PSHT akan terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.
What's Your Reaction?






