Bupati Situbondo Tegaskan Anggaran Sekolah Jangan Jadi Bancaan Oknum Nakal

SITUBONDO– Bupati Situbondo, Karna Suswandi atau yang akrab disapa Mas Rio, memberikan pembinaan kepada puluhan kepala sekolah dasar (SD) di Kabupaten Situbondo. Kegiatan yang digelar di Pendopo Rakyat Situbondo pada Jumat (24/10/2025) ini bertujuan memastikan penggunaan anggaran rehabilitasi infrastruktur sekolah berjalan tepat sasaran dan transparan.

Tahun ini, sebanyak 89 sekolah di Situbondo menerima program revitalisasi bangunan pendidikan, yang terdiri dari 71 sekolah dasar (negeri dan swasta) serta 17 sekolah menengah pertama (SMP).

Dalam arahannya, Bupati Mas Rio menegaskan agar dana bantuan program revitalisasi benar-benar digunakan untuk memperbaiki infrastruktur sekolah yang rusak.

“Jangan sampai ini menjadi bancaan. Kalau ketahuan, saya sendiri yang akan melaporkan,” tegasnya di hadapan para kepala sekolah.

Mas Rio menilai, infrastruktur sekolah yang baik menjadi faktor penting dalam mendukung kualitas pendidikan. Sekolah yang aman dan nyaman, menurutnya, akan membuat siswa lebih fokus dalam belajar.

“Saya sangat konsentrasi di dunia pendidikan. Kualitas pendidikan juga dipengaruhi oleh kondisi infrastruktur sekolah. Kalau bangunannya tidak layak, bagaimana anak-anak bisa nyaman belajar?” ujarnya.

Program revitalisasi tersebut merupakan hasil kerja keras Pemkab Situbondo bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dengan total anggaran senilai Rp54 miliar yang bersumber dari Kementerian Pendidikan.

Meski begitu, data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo mencatat, masih ada 364 sekolah yang membutuhkan perbaikan dengan tingkat kerusakan bervariasi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo, Sopan Efendi, menjelaskan bahwa pertemuan dengan para kepala sekolah dimaksudkan untuk menegaskan kembali tanggung jawab mereka dalam menggunakan bantuan tersebut.

“Tujuannya sama dengan arahan Mas Bupati, yakni memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan. Masih banyak sekolah rusak, sekitar 364 sekolah, baik ruang kelas maupun fasilitas pendukung lainnya,” kata Sopan.

Sopan menambahkan, dana bantuan yang diperoleh tidak datang begitu saja, melainkan hasil perjuangan panjang pemerintah daerah bersama para pejabat terkait.

“Kita dapat bantuan ini bukan gratis. Ini hasil kerja keras Pak Bupati dan para pejabat yang berkoordinasi langsung ke kementerian agar perbaikan sarana pendidikan bisa terealisasi,” jelasnya.

Ia menegaskan, Dinas Pendidikan akan melakukan pengawasan ketat terhadap proses penyaluran dan pelaksanaan rehabilitasi sekolah, baik dari sisi administrasi maupun pelaksanaan di lapangan, untuk memastikan dana digunakan sesuai peruntukannya.

“Kami akan kontrol data dan progresnya agar tidak ada penyimpangan. Semua harus sesuai aturan dan hasilnya bisa dirasakan langsung oleh siswa dan guru,” pungkas Sopan.

Penulis: Khairul