Petani Bawang di Situbondo Keluhkan Minimnya Peran PPL
Keberadaan PPL yang seharusnya menjadi garda terdepan pembinaan petani dinilai belum memberikan dampak signifikan di lapangan

SITUBONDO— Sejumlah petani bawang di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengeluhkan masih belum optimalnya peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam mendampingi mereka.
Keberadaan PPL yang seharusnya menjadi garda terdepan pembinaan petani dinilai belum memberikan dampak signifikan di lapangan.
Masrianto, petani bawang asal Desa Pokaan, Kecamatan Kapongan, menuturkan bahwa selama ini dirinya menekuni pertanian bawang, belum pernah sekalipun mengikuti sosialisasi yang difasilitasi oleh PPL.
"Saya tidak pernah ikut sosialisasi atau program dari PPL. Kalau yang dari pihak swasta, seperti perusahaan obat-obatan pertanian, pernah ikut karena mereka aktif mengadakan kegiatan di lapangan," ujarnya, Sabtu 4 Mei 2025.
Pria yang akrab disapa Rian ini menambahkan, keterlibatan langsung PPL kepada petani masih sangat minim. Menurut dia, fungsi PPL seharusnya menjadi perpanjangan tangan Dinas Pertanian dalam memberikan bimbingan teknis, penyuluhan, hingga solusi atas berbagai kendala yang dihadapi petani.
"Saya tidak menyalahkan PPL, mungkin ada keterbatasan juga. Tapi faktanya, saya dan banyak petani lain belum pernah dilibatkan atau diundang dalam kegiatan yang mereka adakan," ujarnya.
Ia berharap, ke depan peran PPL bisa lebih dirasakan secara merata peranya, khususnya oleh petani kecil. Apalagi ketika petani menghadapi persoalan serius seperti serangan hama, mereka justru lebih banyak mengandalkan informasi dari sesama petani terkait cara penanganinya.
"Kalau ada masalah seperti tanaman moler atau serangan hama lainnya, kami biasanya saling tanya antar petani. Tidak tahu harus lapor ke siapa, karena tidak ada PPL yang datang," ungkapnya.
Rian juga menyinggung harapan petani terhadap pemerintah daerah. Menurutnya, yang paling utama bagi petani adalah keberhasilan tanam dan harga jual yang layak. Soal hasil panen akan dibeli siapa, itu menjadi hal kedua.
"Yang penting hasil panen bagus dan harganya juga bagus. Pemerintah kalau bisa bantu itu, dan PPL harus lebih aktif turun ke bawah," tutupnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kabupaten Situbondo telah menggulirkan program “Satu Desa Satu PPL” dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Namun, berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Situbondo, saat ini hanya terdapat 55 orang PPL yang harus melayani 132 desa dan kelurahan.
Penulis: Khairul
What's Your Reaction?






