Pemkab Bondowoso Pilih Efisiensi Tanpa Korbankan Pendidikan

BONDOWOSO– Di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso, sektor pendidikan justru menjadi salah satu yang tidak tersentuh pemangkasan. Pemerintah menegaskan bahwa pendidikan dan kesehatan tetap menjadi prioritas utama dalam belanja daerah tahun 2025.

Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, Haeriyah Yuliati, menyatakan bahwa meski dilakukan pengetatan anggaran di berbagai lini, alokasi dana pendidikan tetap utuh, termasuk untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur sekolah.

“Alhamdulillah, bidang pendidikan aman. Kita tetap mendapatkan alokasi anggaran untuk infrastruktur pendidikan,” ujarnya pada Senin (30/6/2025).

Anggaran tersebut akan digunakan untuk rehabilitasi dan revitalisasi lembaga pendidikan dari jenjang TK hingga SMP. Program fisik direncanakan akan mulai diluncurkan paling lambat bulan Juli 2025.

Efisiensi yang dilakukan pemerintah diarahkan pada sektor-sektor non-prioritas, sementara investasi di bidang pendidikan dianggap sebagai fondasi jangka panjang yang tidak boleh dikorbankan.

Menariknya, meski ada tekanan untuk efisiensi, pemerintah tetap mempertahankan sejumlah sekolah dengan jumlah siswa sangat minim, seperti SDN Rejoagung 5 di Kecamatan Sumberwringin yang hanya memiliki 8 siswa dari 6 kelas.

Haeriyah menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak melakukan regrouping sekolah tersebut mempertimbangkan kebutuhan layanan pendidikan di wilayah terpencil.

“Memang jumlah siswanya sedikit, tapi tidak diregrouping karena faktor kebutuhan,” katanya.

Langkah ini menunjukkan bahwa efisiensi anggaran tidak serta-merta berarti pemangkasan, melainkan penyesuaian strategi pembiayaan agar tetap efektif dan tepat sasaran, khususnya untuk menjamin akses pendidikan merata di seluruh wilayah Bondowoso.