Berdampak Signifikan Terhadap Aktifitas Masyarakat, Bupati Banyuwangi Berharap Jalur Gumitir Tidak Tutup Total

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani berharap ada alternatif yang lebih bijak terhadap wacana penutupan total jalur Gumitir dengan adanya proyek preservasi sehingga tidak merugikan Masyarakat

Jun 30, 2025 - 18:29
Jun 30, 2025 - 18:30
 0  10
Berdampak Signifikan Terhadap Aktifitas Masyarakat, Bupati Banyuwangi Berharap Jalur Gumitir Tidak Tutup Total
Wacana penutupan jalur Gumitir, Bupati banyuwangi berharap ada alternatif lain

KABAR RAKYAT - Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani berharap ada alternatif yang lebih bijak terhadap wacana penutupan total jalur Gumitir dengan adanya proyek preservasi sehingga tidak merugikan Masyarakat.

"Kami bukan menolak tapi kami berharap ditinjau ulang, karena kalau tutup total dampaknya sangat signifikan baik dari sisi ekonomi maupun aktivitas masyarakat," ucap Ipuk saat ditemui usai rapat paripurna di DPRD Banyuwangi, Senin (30/06/2025).

Ipuk menyebut jalur Gumitir merupakan jalur primer penghubung Banyuwangi - Jember. Selain ekonomi dan mobilitas masyarakat, salah satu yang terdampak juga pada sektor pendidikan.

Ipuk mencontohkan, salah satu aktivitas warga yang terganggu adalah sektor pendidikan, di mana banyak pelajar dari Kecamatan Silo, Jember yang bersekolah di SMK Negeri Kalibaru.

"Karena banyak anak dari Silo, Jember  yang sekolah di Kalibaru. Mereka akan terkena imbasnya," tegasnya.

Oleh karenya Ipuk meminta penutupan total ini ditinjau ulang. Ipuk usul agar sistemnya dibuat buka tutup dengan memprioritaskan kendaraan kecil dan kendaraan roda dua.

Sementara  untuk kendaraan berkapasitas besar, Ipuk mempersilakan apabila kendaraan tersebut dilewatkan jalur alternatif lainnya, misalnya melewati Situbondo.

"Contohnya misal kendaraan yang besar dilarang, tapi untuk sepeda motor aktivitas warga masih diperbolehkan. Kita masih berkomunikasi dan berkoordinasi. Semoga usulan kami bisa difasilitasi," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja menambahkan penutupan jalur primer itu masih akan dibahas lagi dalam rapat bersama sejumlah pemangku kebijakan, yang artinya penutupan total Gumitir masih bersifat tentatif.

"Informasi yang kami terima alasan mengapa jalur ditutup karena alasan keselamatan, karena pengerjaan proyek ini menggunakan alat-alat besar. Tapi Ini masih akan dibahas bersama dengan Ditlantas dan beberapa pihak lainya," kata Komang.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pun telah melakukan pembahasan terkait kabar penutupan jalur Gumitir, dan pemkab kurang setuju dengan penutupan total.

Pemkab Banyuwangi berharap jalur masih bisa dilalui dengan sistem buka tutup. Dengan alasan, penutupan total dikhawatirkan dapat memicu inflasi dibeberapa wilayah seperti Banyuwangi, Jember bahkan Bali.

"Karena proses biaya akomodasi menjadi lebih mahal, karena harus menempuh rute yang lebih jauh. Itu nanti yang coba kami sampaikan supaya dapat menjadi bahan pertimbangan," terangnya.

Salah satu yang dimungkinkan terdampak adalah pengiriman bahan bakar minyak (BBM) dari Banyuwangi ke Jember dan sekitarnya.

Sementara pada jalur alternatif tepatnya di Bondowoso terdapat jembatan yang tidak memungkinan dilalui truk tangki BBM karena beban maksimal jembatan hanya 15 ton, sementara beban truk tangki lebih berat.

"Teman-teman Pertamina bertanya soal itu. Truknya tidak mungkin lewat jembatan di Bondowoso karena bebannya lebih berat dari jembatan. Karena tidak bisa lewat, kalau ngirim ke Jember kan harus lewat probolinggo. Tapi lebih jauh rutenya dan bisa berdampak ke inflasi," urainya.

Jalur lintas Gunung Gumitir penghubung Banyuwangi - Jember akan ditutup total dari dua arah selama 2 bulan penuh. Penutupan itu dilakukan karena akan dilakukan proyek preservasi.

Selama penutupan jalur dari kendaraan akan dialihkan melalui jalur alternatif melewati Jember – Bondowoso – Situbondo – Banyuwangi ataupun sebaliknya.

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali melalui PPK 1.4 di Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Jawa Timur, Satiya mengatakan perbaikan jalur Gumitir bertujuan karena alasan keselamatan.

alur Gumitir dikenal cukup berbahaya dengan tingkat angka kecelakaan yang cukup tinggi. Elevasi jalan yang menikung dan menurun membuat banyak terjadi kecelakaan terutama pada kendaraan barang.

"Oleh karenanya dilakukan perbaikan.

Melalui paket pekerjaan Preservasi Jalan dan Jembatan TA 2025, perbaikan Jalur Gumitir meliputi penanganan longsoran dengan penguatan lereng bawah menggunakan konstruksi bored pile yang akan dipasang sebanyak 55 titik sepanjang 115 m, serta dilakukan perbaikan geometri jalan untuk keselamatan pengguna jalan," kata Satiya.

Satiya menyebut sesuai perencanaan perbaikan akan berlangsung mulai Juli hingga Desember 2025. Selama perbaikan jalan tersebut jalur akan ditutup total, karena lebar jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4.

Namun penutupan jalur diperkirakan hanya akan berlangsung selama 2 bulan. Mulai tanggal 24 Juli 2025 sampai dengan 24 September 2025.

"Pekerjaan ini mempunyai risiko yang sangat tinggi bagi keselamatan pengguna jalan terutama saat pelaksanaan pemancangan juga terhadap kebutuhan penempatan dan manuver alat bore pile machine dengan lebar jalan tidak mencukupi apabila sebagian jalan tetap berfungsi. Bahkan pada saat ini cuaca di Kabupaten Jember khususnya Jalur Gumitir sering terjadi hujan yang berisiko mudah longsor," jelas Satiya.***

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

HARYADI Banyuwangi