Warga Kepulauan Sumenep Membutuhkan Transportasi Khusus Pemulangan Jenazah

SUMENEP - Persoalan di kepulauan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur cukup komplet. Mulai ketimpangan infrastruktur sampai dengan ekonomi. Termasuk pula persoalan bagi warga kepulauan yang meninggal dunia di daratan.

Pasalnya, sampai saat ini belum ada angkutan khusus mayat (ambulance laut) untuk wilayah kepulauan. Sehingga ketika ada warga kepulauan yang meninggal dunia di daratan menambah beban baru keluarga dalam proses pemulangan jenazah.

Persoalan ini mendapat perhatian Wakil Ketua Komisi III DPRD Sumenep, Wahyudi. Wakil rakyat asal kepulauan ini akan mengajukan surat kepada beberapa operator pelayaran untuk menyediakan layanan khusus pemulangan jenazah.

Politisi PDI Perjuangan berinisiatif karena terbatasnya sarana transportasi yang ada saat ini. Keluarga yang harus memulangkan jenazah seringkali terpaksa menggunakan perahu kecil dengan biaya sangat tinggi, mencapai Rp 7 Juta per peti jenazah.

"Transportasi (laut) untuk pemulangan jenazah sangat terbatas. Hanya ada perahu kecil yang biayanya tinggi dan sulit ditemukan karena jumlah armadanya yang minim," katanya pada Minggu, 9 Maret 2025.

Melalui surat yang akan disampaikan, Komisi III berharap operator pelayaran dapat menyediakan fasilitas khusus untuk pengangkutan jenazah.

"Sehingga dapat mengurangi beban keluarga yang sedang berduka dan menjadikan biaya pemulangan lebih terjangkau," katanya.

Selain itu, kapal laut diyakini bisa mempercepat pengiriman jenazah ke pulau-pulau. Saat ini, proses pemulangan jenazah sering kali memakan waktu lama jika menggunakan perahu kecil. Kehadiran kapal akan mempercepat proses dan memberi kepastian waktu bagi keluarga.

Wahyudi menyebutkan, rute yang diusulkan adalah Kalianget – Kangean, yang bisa disesuaikan dengan jadwal operasional kapal.

"Harapan kita langkah ini dapat memberikan solusi praktis bagi warga kepulauan, terutama dalam situasi yang penuh duka," tukasnya.