Aktivis Kesehatan Sebut, Profesi Perawat dan Bidan Sama-Sama Berat

Mar 8, 2025 - 17:38
Mar 9, 2025 - 09:14
 0
Aktivis Kesehatan Sebut, Profesi Perawat dan Bidan Sama-Sama Berat
(Kanan) Perawat Dedy Hardianto (Kiri) Bidan Ratih Diah Palupi saat memperjuangkan honorer untuk mendapatkan kuota ASN ke gedung Senayan Jakarta (Foto: Istimewa)

JEMBER –Tugas perawat dan bidan sama-sama memiliki tanggungungjawab berat, baik kepada pemerintah maupun masyarakat. Sehingga, tidak boleh ada kesan diskriminasi untuk menduduki suatu jabatan tertentu seperti kepala pukesmas.

Pernyataan itu, disampaikan oleh salah seorang aktivis Kesehatan Kabupaten Jember, Dedy Hardianto, saat menanggapi pertanyaan wartawan, Sabtu (08/03/2015) sore.

“Tidak jarang kami menghadapi resiko dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Bahkan, ada yang pernah mengalami insiden tragis mendapatkan perlakukan kekerasan saat menjalankan tugas. Jadi tugas kami sama-sama- berat, ” katanya.

Dedy menyebut, bahwa banyak perawat dan bidan senior di Kabupaten Jember, yang memiliki kemampuan mampu memimpin masyarakat. Bahkan, ada yang mampu menjadi camat dan ketua organisasi besar yang anggotanya puluhan ribu.

“Jadi sangat beralasan, kalau profesi kami minta kesetaraan agar ada keterwakilan dari profesi kami untuk memimpin puksesmas. Sebagaimana dijamin oleh Undang-undang dasar 1945. Perawat juga memiliki kemampuan,” sambungnya.

Maka dari itu, dirinya mendorong kepada Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jember dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jember, untuk duduk bersama, kompak menyuarakan apa yang menjadi haknya untuk diperjuangkan.

“Sekali lagi sudah sangat terang dan jelas. Undang-Undang dasar 1945 , Undang-Undang Ketenagakerjaan serta Permenkes No.19 Tahun 2024 ayat 2. Sudah tertulis dasar hukumnya,” tutur pria yang getol memperjuangkan honorer itu.

Dengan tegas Dedy menyatakan, apa yang ia suarakan lewat media adalah murni karena dorongan dari hati nuraninya, tidak tendensius kepentingan.

“Saya masih honorer tidak bisa menjadi kepala puksesmas. Kami hanya ingin melihat kesetaraan. Ingin melihat ada keterwakilan dari masing-masing profesi agar adil. Untuk kualitas, biar berkompetisi,” tutupnya,

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow