Beban Administrasi Guru di Jember, Masih Ruwet dan Jadi Beban

Mar 15, 2025 - 20:18
Mar 15, 2025 - 20:55
 0
Beban Administrasi Guru di Jember, Masih Ruwet dan Jadi Beban
Gamba Ilustrasi (frepix)

KABAR RAKYAT, JEMBER – Salah seorang pengamat pendidikan menilai, tugas guru di Kabupaten Jember, Jawa Timur dinilai masih merepotkan, sebab sebelum kegiatan belajar mengajar masih harus menyelesaikan kewajiban adminsitrasi melalui aplikasi.

Menurut Ali Wafi, tugas utama guru menurut Undang-Undang Guru dan Dosen adalah mendidik, mengajar, membimbing, memngarahkan, melatih, menilai dan melakukan evaluasi.

“Bukan justru disibukan dengan kewajiban mengisi aplikasi. Seperti, J-Selakon, Kembang Kopi, PMM, E-Kinerja dan aplikasi lain yang membuat guru banyak terbebani,” paparnya, Sabtu (15/03/2025) siang.

Bahkan, kata Wafi, sampai di rumah yang semestinya harus istirahat bersantai bersama keluarga, harus sibuk terbabani dengan mengerjakan tugas.

“Maka dari itu, Bupati Jember yang baru ini, harus lebih menyederhanakan. Cukup terintegrasi dalam saru aplikasi dan yang tidak perlu ditiadakan saja,” katanya.

Lantas ia juga menyinggung, pesan dari Presiden Prabowo Subianto, tidak perlu guru diberi beban yang berlebihan. “ Karena mendidik dan membimbing ini sudah ruwet apalagi ditambahi beban administrasi melalui aplikasi,” sebutnya.

Belum lagi di tingkat Dinas Pendidikan Kabupatennya Jember, bagus memverifikasi data isian aplikasi.

"Kalau ada yang sederhana, mengapa harus banyak aplikasi. Pasti Gus Fawait sudah mempersiapkan solusinya," tutup dosen salah satu kampus ternama di Jawa Timur itu.

Pernyataan senada disampaikan salah seorang guru aparatur sipil negara yang enggan disebutkan namanya membenarkan, bahwa aplikasi yang dibebankan kepada guru cukup melelahkan.

“Bahkan, sampai lupa paswordnya. Semoga era Gus Fawait- Joko lebih disederhanakan dan tidak menjadi beban bagi guru untuk mengajar. Kalau yang ASN mending, kalau honorer,” tutupnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow