Menteri KKP Dorong Budidaya Ikan Situbondo M, Targetkan Suplai Protein MBG Nasional

KABAR RAKYAT,SITUBONDO – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja ke kawasan budidaya ikan tematik KDMP di Desa Olean, Kecamatan Situbondo, Selasa (30/12/2025). Dalam agenda tersebut, Menteri KKP bersama Bupati Situbondo secara simbolis melepas bibit ikan lele serta meninjau langsung keramba budidaya ikan kerapu di perairan laut Situbondo.

Kunjungan kerja tersebut, menurut Trenggono, merupakan bagian dari upaya memperluas pengembangan budidaya hewan air yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan gizi nasional, khususnya untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Saya datang ke Situbondo bersama Bupati dan Wakil Bupati. Kita sedang membangun sekitar 100 titik desa budidaya bioflok di Jawa Timur dan Jawa Tengah, yang arahnya untuk mendukung MBG dalam pemenuhan protein,” ujar Trenggono.

Usai melakukan peninjauan di Desa Olean, rombongan Menteri KKP melanjutkan kunjungan ke Kampung Kerapu di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit. Di lokasi tersebut, Trenggono melihat langsung aktivitas keramba budidaya ikan kerapu yang dikelola masyarakat di tengah laut.

Dalam pengembangan program tersebut, Kementerian KKP juga melibatkan koperasi desa. Sedikitnya terdapat tiga Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang disiapkan untuk menopang produksi protein guna memenuhi kebutuhan dapur Makan Bergizi Gratis.

Selain budidaya ikan, Menteri KKP mengungkapkan bahwa Situbondo memiliki potensi besar untuk pengembangan lobster. Oleh karena itu, pihaknya datang langsung untuk memastikan kesiapan lahan dan ekosistem pendukung budidaya tersebut.

“Salah satu yang akan kita bangun di daerah ini adalah pengembangan lobster. Saya sudah berdiskusi dengan Pak Dirjen Budidaya dan meminta dukungan Pak Bupati serta Wakil Bupati agar wilayah ini dikelola dengan baik. Menurut saya, lahannya sangat bagus, lautnya sangat baik, bahkan lebih bagus dibandingkan Vietnam,” kata Trenggono.

Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo yang turut mendampingi kunjungan kerja tersebut menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah memproyeksikan pembangunan ekosistem lobster terintegrasi di kawasan Kampung Kerapu.

“Ke depan, kita menyiapkan sekitar 100 hektare kawasan untuk ekosistem lobster. Nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp2 triliun dan akan menyerap sekitar 600 tenaga kerja. Ini akan menjadi produksi lobster unggulan yang mampu bersaing dengan Vietnam,” ujar Yusuf Rio.

Penulis: Khairul