Kembangkan Pembelajaran Digital Dengan Piranti Seadanya, SDN Banjarsengon 2 Jadi Percontohan sekolah berbasis teknologi di Jember

Oct 3, 2025 - 01:33
Oct 3, 2025 - 05:31
 0
Kembangkan Pembelajaran Digital Dengan Piranti Seadanya, SDN Banjarsengon 2 Jadi Percontohan sekolah berbasis teknologi di Jember
Siswa siswi SDN Banjersengon 2 tengah mengikuti pembelajaran berbasis digital yang dikembangkan oleh guru mereka.

KABAR RAKYAT, JEMBER - Bermodalkan piranti elektronik yang telah dimiliki sejak lama, para guru SDN Banjarsengon 2 di Jember berhasil melahirkan inovasi kelas pembelajaran berbasis digital.

 

Mulai dari pembelajaran dan diskusi daring dengan lintas SD diluar Jember, hingga presensi berbasis QR code yang bisa dipantau langsung melalui gawai orangtua, semua merupakan buah inovasi dari para guru di sekolah itu.

 

Berkat terobosan yang dilakukan, sekolah di Kecamatan Patrang itu berhasil menjadi percontohan transformasi digital untuk SD se Kabupaten Jember.

 

Kepala Sekolah SD Banjarsengon 2 Guntur Bayu Wibisono mengungkapkan pembaruan yang dilakukan pihaknya bermula saat melihat sejumlah laptop Chromebook jarang terpakai dan hanya tersimpan di lemari sekolah. Alhasil dirinyapun berinisiatif berdiskusi dengan para guru lainnya untuk mencari solusi agar aset yang telah ada itu dapat dimanfaatkan secara optimal oleh siswa.

 

“Bulan Februari 2024, saya pindah ke SDN Banjarsengon 2. Saat itu saya lihat kok banyak Chromebook di lemari dan hanya digunakan untuk Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Akhirnya kita gunakan laptop itu ditaruh di kelas agar anak-anak dapat memakainya tiap hari, kan kalau tidak dipakai laptop lama-lama rusak,” ungkapnya.

 

Menurut Guntur saat laptop sudah digunakan siswa secara rutin, kemudian muncul konsep kelas digital. Tujuannya guru guru disekolahnya ingin mengembangkan pembelajaran yang membangun komunikasi secara rutin dengan para orangtua wali siswa. Seiring berjalannya waktu memanfaatkan piranti yang ada dan bermodalkan aplikasi gratis inovasi itu terus berkembang.

 

“Saat ini orangtua bisa memantau progres pengembangan belajar anaknya, baik itu di sekolah ataupun di rumah. Kemudian kita juga bisa menerapkan hybrid learning, jadi dari sekolah, siswa bisa berinteraksi langsung dengan sekolah-sekolah lain. Yang pernah kita lakukan yaitu dengan SD di Situbondo dan Pasuruan,” sambungnya.

 

Bahkan di SDN Banjarsengon 2 telah dikembangkan learning management system (LMS) berbasis digital yang dapat digunakan guru mengunggah materi pembelajaran. Melalui sistem itu, guru juga dapat memantau apakah materi yang diunggah telah dibaca atau tidak oleh para siswanya. Sehingga melalui inovasi yang ada, guru bisa memantau progres perkembangan belajar dan motivasi belajar siswa.

 

Terus Berinovasi

 

Tak berhenti disitu, Guntur dengan para guru lainnya terus mengembangkan inovasi digital di sekolahnya. Terbaru mereka sedang menyiapkan mekanisme digital untuk para orangtua agar dapat memantau perilaku konsumsi jajanan anak-anaknya di sekolah.

 

Inovasi berikutnya sudah hampir jadi 80%. Kami lagi mengembangkan bagaimana orang tua itu nanti top up (pengisian saldo elektronik) untuk uang jajan. Kemudian anak-anak belanja dengan menggunakan QR Code. Nah setiap belanja itu hasilnya terrekam sehingga orang tua bisa mengontrol jajanan jenis apa,” imbuhnya.

 

*Guru di SDN Banjarsengon 2 tengah melakukan absensi kepada siswanya menggunakan QR Code

Kendati inovasi yang dilakukan terbilang sukses hingga menjadi percontohan bagi sekolah lainnya, Guntur mengaku pihaknya saat ini masih menghadapi kendala jaringan internet. Dimana jaringan wifi yang ada di sekolah masih belum bisa menjangkau seluruh ruangan yang ada. Jadi untuk meningkatkan inovasi pembelajaran digital yang telah dikembangkan, pihaknya berencana menambah beberapa titik peralatan jaringan yang dapat memperluas penyebaran wifi di sekolah.

 

“keinginan kita ke depan adalah memberikan akses poin di setiap 2 kelas 1 akses poin biar wifinya bisa menjangkau keseluruhan,” pungkasnya.

 

Dari SDN Banjarsengon 2 kita belajar, bahwa inovasi lahir dari ketekunan dan keberhasilan akan memetakan potensi yang dimiliki.

 

 

Apresiasi Pemerintah Kabupaten

 

Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, M. Irfan Zainul Amin mengapresiasi inovasi yang telah dilakukan guru-guru di SDN Banjarsengon 2.

 

Menurut Irfan berkat inovasi yang telah dicetuskan SDN Banjarsengon 2, kini pihaknya berupaya agar transformasi pembelajaran digital dapat digunakan seluruh SD se-Jember.

 

“Hari ini kita masih mengirimkan papan interaktif digital keseluruh SD di Jember. Sudah mulai bertahap, sekolah sekolah nantinya akan dilakukan Bimbingan Teknis (Bimtek). Dukungan akan diberikan ke seluruh SD di Jember agar dapat melakukan transformasi digital yang telah dilakukan SDN Banjarsengon 2,” jelasnya.

 

Tak sedakar apresiasi, Irfan mengaku pihaknya siap mencarikan solusi atas hambatan yang muncul dalam pengembangan pembelajaran digital. Misalnya seperti kendala jangkauan wifi di SDN Banjarsengon 2, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) segera mencarikan solusi atas hal tersebut.

 

“Kita akan petakan juga kendala kendala dilapangan. Kami akan carikan solusi, agar setiap sekolah mampu menerapkan digitalisasi pembelajaran,” tutur Irfan.

 

Melalui digitalisasi yang telah dimulai SDN Banjarsengon 2, Irfan berharap siswa-siswa di Jember dapat belajar lebih interaktif dan inovatif sesuai dengan kebutuhan saat ini.

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow