Pelatihan Penjamah Makanan Digelar, SPPG Desa Tumpeng Siap Menuju Operasional MBG

Kepala Puskesmas Wonosari, drg. Andriana Ayudati, mengatakan kehadiran tim puskesmas dan Dinkes dalam kegiatan tersebut bersifat pendampingan. Menurutnya, tujuan utama pendampingan adalah memastikan seluruh proses persiapan dapur MBG berjalan aman dan sesuai standar kesehatan.

Dec 31, 2025 - 12:02
Dec 31, 2025 - 12:03
 0
Pelatihan Penjamah Makanan Digelar, SPPG Desa Tumpeng Siap Menuju Operasional MBG
Suasana Pelatihan Penjamah Makanan bagi pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Tumpeng.

KABAR RAKYAT, BONDOWOSO – Puskesmas Wonosari bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bondowoso menggelar Pelatihan Penjamah Makanan bagi pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Tumpeng, Kecamatan Wonosari, Rabu (31/12/2025). 

Kegiatan ini menjadi salah satu tahapan penting sebelum dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai beroperasi.

Kepala Puskesmas Wonosari, drg. Andriana Ayudati, mengatakan kehadiran tim puskesmas dan Dinkes dalam kegiatan tersebut bersifat pendampingan. Menurutnya, tujuan utama pendampingan adalah memastikan seluruh proses persiapan dapur MBG berjalan aman dan sesuai standar kesehatan.

“Kami hanya mendampingi bapak ibu dalam mempersiapkan proses terbentuknya dapur MBG ini. Memang banyak hal yang harus dipersiapkan, tetapi semuanya semata-mata demi kepentingan dan kebaikan kita bersama, terutama untuk keberlangsungan dan keamanan operasional SPPG Desa Tumpeng,” ujar drg. Andriana.

Ia menambahkan, meski dapur MBG belum mulai beroperasi, secara umum kesiapan SPPG Desa Tumpeng sudah cukup baik. Beberapa aspek teknis yang masih perlu diperhatikan, salah satunya terkait kualitas air bersih.

“Kemarin tim sanitasi sudah turun untuk mengecek sampel air. Mungkin nanti diperlukan pengecekan sampel kedua. Harapannya sudah bisa lolos. Yang jelas kami tidak akan mempersulit, memperuwet, apalagi menghambat proses agar dapur Desa Tumpeng bisa segera berjalan,” tegasnya.

Lebih lanjut, drg. Andriana menjelaskan bahwa puskesmas dan Dinkes memiliki standar kesehatan yang harus dipenuhi oleh setiap dapur MBG. Meski tidak harus sempurna, standar minimum wajib dicapai sebelum operasional dimulai.

“Standar ini bertujuan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pemeriksaan meliputi pencahayaan, proses penyiapan makanan, hingga aspek kebersihan lainnya. Bapak ibu juga akan dibekali ilmu dari narasumber Dinkes,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala SPPG Desa Tumpeng, Amelia Putri A., menyampaikan bahwa pelatihan tersebut diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari kepala dapur hingga seluruh staf.

“Semua wajib ikut karena ini merupakan kegiatan wajib dan menjadi syarat agar dapur SPPG bisa running,” kata Amelia.

Ia menyebutkan, terdapat empat narasumber dari Dinas Kesehatan yang memberikan pembekalan. Materi yang disampaikan berkaitan langsung dengan pelaksanaan program MBG.

“Temanya mulai dari gizi, proses pengolahan dan penyimpanan bahan makanan, kebersihan, hingga pendistribusian. Semua ini sangat penting agar makanan yang disajikan aman dan bergizi,” ujarnya.

Selain itu, Amelia menegaskan bahwa SPPG Desa Tumpeng juga diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai syarat kelayakan dapur.

“Sertifikat SLHS ini menjadi penyeimbang dan jaminan bahwa makanan yang kami olah memenuhi standar higiene dan sanitasi,” pungkasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow