Nelayan Sepi Tangkapan, Industri Ikan Asin di Banyuwangi Kekurangan Bahan Baku

Produksi ikan asin di Kecamatan Muncar, Banyuwangi menurun sebulan terakhir ini. Para pengasin sulit mendapatkan bahan baku, karena ikan tangkapan nelayan kini juga merosot drastis sejak beberapa bulan terakhir.

Jun 18, 2025 - 08:55
Jun 18, 2025 - 08:56
 0  10
Nelayan Sepi Tangkapan, Industri Ikan Asin di Banyuwangi Kekurangan Bahan Baku
Tempat penjemuran ikan asin di Kecamatan Muncar Banyuwangi nampak sepi

KABAR RAKYAT - Produksi ikan asin di Kecamatan Muncar, Banyuwangi menurun sebulan terakhir ini. Para pengasin sulit mendapatkan bahan baku, karena ikan tangkapan nelayan kini juga merosot drastis sejak beberapa bulan terakhir.

Terlihat di lokasi pengasinan di Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo yang biasanya penuh dengan nampan jemuran ikan, kali ini terpantau lengang. Banyak para pengasin tidak berproduksi karena tidak punya bahan baku.

Salah satu pengasin, Hasan mengaku terakhir kali merasa mudah mendapatkan bahan baku sekitar bulan puasa. Pasca itu bahan baku sulit didapat, disebabkan tangkapan ikan nelayan yang memang berkurang drastis.

Agar terus bisa berproduksi, Hasan terpaksa membeli ikan beku dari pabrik. Namun karena minimnya tangkapan nelayan, pabrik pun kini juga kekurangan stok.

"Beruntungnya saya masih dapat kiriman ikan dari luar Muncar, jadi saya masih bisa memproduksi. Meskipun harganya lebih mahal. Kalau dari nelayan lokal sekilo Rp 6 ribu, kalau ngambil dari luar sekilo bisa Rp 10 ribu," kata Hasan saat ditemui Selasa (17/06/2025 )

Pria yang sudah 27 tahun jadi pengasin ini menyebut, ketika stok normal ia dibantu delapan karyawannya setidaknya bisa mengolah ikan sekitar 7-8 kwintal ikan per hari. Namun kali ini ia hanya bisa memproduksi 4-5 ton per hari.

"Hari ini ada 3 kwintal yang saya produksi," ujarnya.

Untuk jenis ikan yang diolah, Hasan mengaku tak pilih-pilih. Ia berproduksi dari ikan yang tersedia. Namun yang paling sering, adalah ikan sempenit dan ikan layang.

"Dua ikan jenis itu yang paling laris.  Terkadang saya juga memproduksi ikan petek dan teri kering. Kalau pas ada cumi kadang saya juga buat cumi asin," terang bapak 2 anak itu.

Selain dijual dipasar lokal, ikan asin buatan Hasan juga dikirim ke luar daerah seperti Bali, Madura bahkan Jakarta. Untuk jenis ikan asin sempenit saat ini rata-rata harganya Rp 18 ribu - Rp 30 ribu per kilogram, ikan asin layang rata-rata di harga Rp 20 ribu - Rp ribu. Sementara cumi asin Rp 95 ribu per kilogram.

"Harga jual ikan asin berubah-ubah seiring dengan ketersedian stok," ujarnya.***

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

HARYADI Banyuwangi