Semester I Tahun 2025, Bulog Jatim Serap Gabah Petani 601.000 Ton
Perum Bulog Jawa Timur selama semester I Tahun 2025 telah merealisasikan serap gabah petani secara langsung sebanyak 601 ribu ton gabah kering panen dari petani di kabupaten/kota se Jawa Timur

KABAR RAKYAT - Perum Bulog Jawa Timur selama semester I Tahun 2025 telah merealisasikan serap gabah petani secara langsung sebanyak 601 ribu ton gabah kering panen dari petani di kabupaten/kota se Jawa Timur
“Capaian serapan tersebut naik hampir 600 persen dari periode sebelumnya,” ucap Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Timur, Langgeng Wisnu Adinugroho, saat acara di Banyuwangi, Rabu (25/06/2025).
Jumlah ini juga menjadi yang tertinggi selama dua dekade terakhir. Capaian tersebut bahkan melampaui target awal yang ditetapkan sebesar 593 ribu ton.
“Karena serapan tinggi, akhirnya target serapan kami tambah menjadi 609 ribu ton. Ini target selama setahun,” ucapnya.
Ia mengatakan, tren peningkatan ini tidak lepas dari sinergi semua pihak, pemerintah, termasuk petani, penyuluh, dan aparat di wilayah.
Bulog aktif membentuk tim serap gabah bernama “Jemput Gabah Beras”, yang bekerja sama dengan pemerintah, penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan TNI. Tim ini langsung turun ke sawah ketika ada informasi panen dari Gapoktan.
Saat tim hadir di lokasi, pembelian gabah dilakukan secara langsung dan dibayar di tempat, sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500/kg untuk Gabah Kering Panen.
“Jika ada info dari Gapoktan, panen kapan. Kita langsung hadir di situ, kita beli, langsung kita bayar di tengah sawah,” tegasnya.
Langgeng juga menekankan, Bulog selalu membeli gabah sesuai HPP. Siaapapun yang membeli gabah di bawah harga HPP bisa dipastikan bukan dari Bulog.
Selanjutnya seiring dengan tingginya serapan gabah ini, Perum Bulog Jatim menyewa 60 gudang tambahan untuk menampung hasil panen petani di berbagai wilayah.
“Jadi kita untuk Jatim saja sudah 60 gudang yang kita sewa untuk menyerap hasil petani itu. Tahun-tahun sebelumnya tidak pernah sewa, kita malah menyewa Gudang jadinya,” ucapnya
Hal tersebut menggambarkan betapa signifikan peningkatan volume gabah yang diserap dari petani, menyusul target serapan nasional tahun ini yang mencapai 3 juta ton.
Menurutnya, hingga saat ini pengadaan gabah/beras Perum Bulog di seluruh Indonesia telah mencapai 2,7 juta ton.
“Jawa Timur sendiri telah menyumbang hampir 23 persen dari total produksi nasional,” jelas Langgeng.
Ia menyebut, Kabupaten Jember menjadi daerah dengan serapan terbesar, disusul Mojokerto dan Banyuwangi. Di Banyuwangi, capaian serapan bahkan sudah 100 persen dari target regional.
Bulog memastikan semua gabah kering dibeli sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), dan dibayar tunai di lapangan. “Meski stok melimpah, kami masih membuka ruang serapan bagi petani yang ingin menjual gabah kering nya ke Bulog hingga seluruh target terpenuhi,” pungkasnya mengakhiri keterangannya.***
What's Your Reaction?






