Burnik City Situbondo Dikunjungi Dua Universitas, Didorong Masuk Program Kosa Bangsa

Kawasan ini sebelumnya dikenal sebagai wilayah prostitusi, namun kini tengah bertransformasi menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dan wirausaha sosial.

Jun 16, 2025 - 12:49
Jun 16, 2025 - 13:04
 0  61
Burnik City Situbondo Dikunjungi Dua Universitas, Didorong Masuk Program Kosa Bangsa
Perwakilan Universitas yang berkunjung ke Burnii City

SITUBONDO– Kawasan Burnik City di Kelurahan Dawuhan, Situbondo, yang baru diresmikan kurang dari sebulan lalu, menarik perhatian dua perguruan tinggi, yakni Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya dan Universitas Lumajang.

Pada Minggu (15/6/2025), perwakilan kedua universitas bersama sejumlah mahasiswa melakukan kunjungan ke Burnik City

Kawasan ini sebelumnya dikenal sebagai wilayah prostitusi, namun kini tengah bertransformasi menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dan wirausaha sosial.

Wakil Rektor Universitas Lumajang, Dr. Ratnaningsih, mengaku tertarik setelah mendengar kisah perubahan Burnik City. Ia pun memutuskan datang langsung untuk melihat potensi kawasan tersebut.

“Saya mendengar cerita menarik tentang Burnik City yang kini menjadi primadona masyarakat. Itu membuat saya ingin mewawancarai Ketua Paguyuban dan akhirnya datang langsung ke lokasi,” ujar Ratnaningsih.

Menurutnya, Burnik City berpotensi masuk dalam program hibah pengabdian masyarakat yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), khususnya melalui skema Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosa Bangsa).

“Kami akan mencoba mengajukan proposal program Kosa Bangsa. Ini masih tahap awal, tapi jika lolos, insya Allah bisa mendukung pengembangan Burnik City sesuai kebutuhan mereka,” ujar Ratnaningsih.

Ia menambahkan, bantuan yang diberikan tidak berupa dana langsung, tetapi dalam bentuk alat atau sarana yang sesuai dengan petunjuk teknis dari pemerintah pusat.

“Kalau memang dibutuhkan, seperti yang disampaikan Ketua Paguyuban, akan kami usulkan dalam proposal. Semoga disetujui, agar bisa kami bantu sesuai kapasitas anggaran yang tersedia,” imbuhnya.

Sementara itu, dosen Fakultas Ilmu Administrasi Unitomo, Dr. Dian Ferriswara, SE, MM, mengatakan kunjungannya ke Situbondo awalnya bertujuan observasi UMKM batik. Namun informasi tentang Burnik City menarik perhatiannya.

“Kami penasaran karena banyak cerita positif mengenai Burnik City. Setelah melihat langsung, ternyata sangat potensial dalam pemberdayaan masyarakat. Ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang memiliki persoalan serupa,” kata Dian.

Dian menilai inisiatif perubahan fungsi kawasan Burnik City patut diapresiasi karena menunjukkan model pendekatan sosial yang progresif dan partisipatif.

Menanggapi kunjungan akademisi tersebut, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap inisiatif kolaborasi antara perguruan tinggi dan daerah.

“Situbondo terbuka sebagai laboratorium bagi civitas akademika dari berbagai universitas. Termasuk Burnik City, sangat cocok dijadikan lokasi KKN tematik atau proyek pengabdian masyarakat,” ujar Bupati yang akrab disapa Mas Rio.

Program Kosa Bangsa sendiri merupakan program kolaboratif Kemendikbudristek yang menyasar wilayah tertinggal, kawasan rawan bencana, dan daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem.

Dilansir dari laman resmi Kemendikti Saintek, program ini bertujuan mengarahkan kegiatan penelitian dan pengabdian agar memberikan dampak nyata kepada masyarakat, serta mendukung visi pembangunan Indonesia Emas 2045.

Ketua Paguyuban Burnik City, Kadari, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari kalangan akademisi terhadap perkembangan kawasan tersebut.

“Ada dua universitas yang datang bersama mahasiswanya ke Burnik City, yakni dari Universitas Dr. Soetomo dan Universitas Lumajang. Kami bersyukur dan berharap ini menjadi awal kolaborasi yang bermanfaat,” ujar Kadari.

Ia berharap, dukungan dari perguruan tinggi dapat membantu Burnik City “naik kelas” sebagai kawasan socialpreneur yang memberi dampak positif bagi warga sekitar.

Penulis: Khairul

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow