Pemkab Banyuwangi dan PMI Kolaborasi Bedah Rumah Warga dengan Metode Tahan Goncangan Gempa
Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam membantu warga membangun rumah tahan gempa menggunakan teknik retrofitting agar lebih tahan terhadap goncangan gempa
KABAR RAKYAT, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam membantu warga membangun rumah tahan gempa menggunakan teknik retrofitting agar lebih tahan terhadap goncangan gempa.
Retrofitting merupakan metode pembangunan rumah dengan penguatan bagian-bagian rumah agar lebih tahan dari goncangan gempa. Ada sejumlah bagian rumah yang harus diperiksa kondisinya untuk kemudian dilakukan penguatan. Mulai dari dinding, tiang beton, ukuran pintu, atap, hingga teras.
“Program bedah rumah retrofitting ini adalah upaya preventif untuk perlindungan warga. Korban jiwa bisa dihindari,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat meresmikan bedah rumah retrofitting di Desa Bakungan, Kecamatan Glagah, Selasa (30/12/2025).
Menurut Ipuk, metode retrofitting ini tidak hanya upaya mitigasi, namun juga memperbaiki kualitas rumah karena dari sisi kesehatan penghuni juga diperhatikan.
"Sederhana tapi sehat. Jadi tidak hanya sekadar memperbaiki, namun hal-hal lainnya seperti keamanan, sanitasi, sirkulasi udara, penyediaan air bersih, dan lainnya juga diperhatikan," jelas Ipuk.
“Ke depan secara bertahap model rumah retrofitting akan diadopsi pada program bedah rumah di Banyuwangi. Karena tidak hanya hanya layak huni, namun juga layak keamanannya,” imbuh Ipuk.
Ditambahkan Ketua PMI Banyuwangi, Mujiono, bedah rumah dengan metode retrofitting menjadi dilakukan PMI sejak tahun 2021. Saat ini sudah ada 12 rumah retrofitting yang dibangun tersebar di sejumlah wilayah rawan gempa yakni Kecamatan Glagah, Blimbingsari, Songgon, Tegaldlimo dan Purwoharjo.
“Rumah ini menjadi model atau percontohan bagi pembangunan rumah tahan gempa di sekitarnya. Pembangunannya menggunakan dana hibah dari Pemkab Banyuwangi, sementara PMI merupakan inisiator program sekaligus sebagai pelaksana pembangunannya,” kata Mujiono yang juga Wakil Bupati Banyuwangi.
Mujiono melanjutkan, pihaknya juga telah memberikan pelatihan tentang bangunan retrofitting terhadap ratusan peserta. Mereka terdiri dari para pekerja konstruksi lokal, tukang batu, dan kontraktor kecil. Selain itu pelatihan retrofitting juga melatih anggota SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dan tokoh masyarakat.
“Semacam ToT, kami punya tenaga yang sudah biasa membangun bangunan retrofitting, dan tenaga tersebut kami ajak untuk melatih tukang dan sejumlah kontraktir tentang bangunan tahan gempa. Misalnya harus memakai bahan bangunan yang seperti apa, bagaimana ukurannya, dan lain-lain,” kata Mujiono.
Selain melakukan bedah rumah dengan metode retrofittin, lanjut Mujiono, PMI juga melakukan puluhan bedah rumah warga pra sejahtera dengan metode semi retrofitting. ***
What's Your Reaction?