Destinasi Wisata Pantai Bangsring Underwater Tercemar Cairan Hitam Pekat, Diduga Oli Bekas

Kawasan pantai destinasi wisata konservasi Bangsring Under Water Banyuwangi tercemar cairan yang diduga oli bekas yang berpengaruh pada konservasi terumbu karang

Feb 20, 2025 - 08:21
Feb 20, 2025 - 12:01
 0
Destinasi Wisata Pantai Bangsring Underwater Tercemar Cairan Hitam Pekat, Diduga Oli Bekas
Kawasan pantai Bangsring Uderwater tercemar cairan hitam diduga oli bekas/ilustrasi

KABAR RAKYAT - Kawasan pantai destinasi wisata konservasi Bangsring Under Water Banyuwangi tercemar cairan yang diduga oli bekas. Tumpahan oli tersebut sempat mengenai pengunjung yang datang berwisata. Selain itu, cemaran oli dipastikan akan berpengaruh dengan konservasi terumbu karang dan ekosistem laut di sekitar Bunder.

Pengelola Bangsring Under Water, Sukirno, mengatakan, tumpahan diduga oli bekas itu mulai tampak pada Senin, 17 Februari 2025 lalu. Saat itu kebetulan banyak pengunjung datang ke destinasi yang berada di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo itu.

“Kebetulan pas ada rombongan anak-anak TK dari Jember, bajunya kuning semua kena oli. Komplain pasti, apalagi anak kecil, pada nangis,” jelasnya, Rabu, 19 Februari 2025.

Cemaran cairan diduga oli bekas tersebut langsung menyebar ke seluruh area Bangsring Under Water. Mulai dermaga, rumah apung hingga ke bibir pantai. Dari video yang beredar, cairan tersebut tampak hitam pekat mengapung di laut.

Cemaran oli yang menempel di dermaga, Rumah Apung maupun pantai sudah dibersihkan. Begitu juga yang menempel ke sampah dan yang terbawa ke pantai langsung dibersihkan. Untuk sisa cemaran yang mengapung di air laut, menurutnya, perlahan-lahan mulai berkurang karena terbawa arus.

“Sudah berkurang hari ini, karena kalau oli itu kan kena angin kena ombak, arus,” katanya.

Mengenai asal cairan tersebut, Sukir mengaku tidak tahu pasti. Namun kemungkinan carian diduga oli bekas itu diduga sengaja dibuang oleh orang yang tidak bertanggungjawab. 

Dia menyebut, ini bukan kali pertama Bangsring Underwater tercemar cairan oli bekas semacam itu. Pada momen libur Natal dan tahun baru lalu juga sempat terjadi. Saat itu, pengunjung yang datang komplain dengan kondisi tersebut.

“Dampaknya ke konservasi karang juga, ini merugikan kita,” tegasnya.

Dia berharap hal ini menjadi perhatian pemerintah dan pihak terkait. Sebab kondisi ini bukan hanya mengganggu konservasi alam, tapi juga mengganggu orang dan wisatawan. Diapun berencana melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.

Sukirno menyebut, kondisi ini membuat para tidak nyaman. Karena kondisi air laut yang tercemar, pengunjung tidak berani melakukan snorkeling. Wisatawan yang datang mengeluhkan kondisi ini kepada pengunjung.

Saya inginnya begitu, biar kapok. Bukan hanya dua kali ini, dulu juga begitu. Tapi dulu oli yang menggumpal tapi ini cairan basah,” ujarnya.***

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

HARYADI Banyuwangi