DPKP Bondowoso Latih Pemuda Maesan Jadi Petani Milenial Tangguh dan Inovatif

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso melatih petani muda Maesan melalui program Sekolah Lapang (SL-PTT) untuk meningkatkan kemampuan teknis, efisiensi lahan, dan produktivitas pertanian berkelanjutan.

Nov 5, 2025 - 17:42
 0
DPKP Bondowoso Latih Pemuda Maesan Jadi Petani Milenial Tangguh dan Inovatif
Sejumlah petani muda mengikuti kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bondowoso di Desa Gambangan, Kecamatan Maesan, Selasa (4/11/2025).

BONDOWOSO– Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bondowoso melatih puluhan pemuda di Kecamatan Maesan untuk menjadi petani tangguh, inovatif, dan berdaya saing tinggi melalui program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT).

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kelompok Tani Al Hidayah X, dengan dukungan penuh dari DPKP Bondowoso, di Desa Gambangan, Kecamatan Maesan, Selasa (4/11/2025).

Program ini menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam mencetak generasi petani muda yang profesional dan berwawasan teknologi pertanian berkelanjutan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso, Mulyadi, menjelaskan bahwa kegiatan SL-PTT bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petani dalam mengelola tanaman secara terpadu dan ilmiah.

> “Kami ingin petani kita, terutama generasi muda, memiliki kemampuan teknis yang mumpuni agar produktivitas pertanian Bondowoso semakin meningkat,” ujar Mulyadi.

Pelatihan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, H. Tohari, yang menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah daerah dalam memperkuat kapasitas petani dan mendorong regenerasi pelaku pertanian.

Sebanyak 25 petani milenial terlibat aktif dalam kegiatan ini dengan semangat tinggi. Mereka mendapatkan bimbingan langsung dari para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) berpengalaman yang menyampaikan materi sesuai kebutuhan di lapangan.

Materi pelatihan meliputi Persemaian Tertutup untuk menjaga kualitas benih dan efisiensi lahan, Teknik Pengolahan Tanah agar lahan siap tanam optimal, serta penerapan Sistem Jajar Legowo 2:1, metode tanam padi yang terbukti meningkatkan hasil panen.

> “Melalui sistem terpadu seperti ini, petani bisa memahami seluruh tahapan budidaya dengan pendekatan ilmiah sekaligus praktis,” terang Mulyadi.

Ia menambahkan, manfaat nyata dari kegiatan SL-PTT bukan hanya peningkatan produktivitas pertanian, tetapi juga membangun kesadaran petani akan pentingnya pengelolaan lingkungan dan efisiensi usaha tani.

> “Kita dorong petani agar lebih ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan input pertanian,” imbuhnya.

Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu membantu petani menghadapi tantangan perubahan iklim serta memperkuat kolaborasi antarpetani dalam mengembangkan inovasi lokal.

Melalui kegiatan SL-PTT ini, DPKP Bondowoso menegaskan komitmennya membangun sektor pertanian yang berorientasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan petani.

> “Kami ingin Bondowoso menjadi daerah dengan pertanian tangguh, produktif, dan berdaya saing tinggi di tingkat regional maupun nasional,” tegas Mulyadi.

Program pelatihan tersebut menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat tani dalam menciptakan generasi petani milenial modern yang siap menghadapi tantangan pertanian masa depan.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow