Honorer Dirumahkan, GP Ansor Jember Gelar Aksi Bersih-Bersih Sampah

JEMBER - Akibat dirumahkannya tenaga honorer kebersihan, kondisi Kabupaten Jember semakin kumuh dan memprihatinkan. Sampah yang menumpuk di berbagai titik kota tidak terurus, menyebabkan pemandangan yang tidak sedap dipandang serta berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat.
Kondisi ini memicu keprihatinan berbagai pihak, salah satunya Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jember. Organisasi kepemudaan ini menginisiasi aksi bersih-bersih sampah yang dilaksanakan serentak di 31 kecamatan se-Kabupaten Jember.
"Menanggapi kondisi ini, kami GP Ansor Jember membentuk satgas relawan sampah yang hari ini juga melakukan kegiatan bersih-bersih di titik-titik yang kondisinya memprihatinkan," ujar Ketua PC GP Ansor Jember, Izzul Ashlah.
Aksi ini melibatkan ratusan anggota GP Ansor dan masyarakat sekitar yang secara sukarela turut serta membersihkan lingkungan mereka. Mereka menyisir berbagai lokasi, mulai dari pasar, jalan raya, hingga lingkungan pemukiman yang terdampak akibat minimnya tenaga kebersihan.
Sejak dirumahkannya tenaga honorer kebersihan, sampah yang biasanya diangkut setiap hari kini dibiarkan menumpuk. Akibatnya, muncul keluhan dari warga yang merasa terganggu dengan bau menyengat serta potensi penyebaran penyakit.
"Kami melihat langsung kondisi yang sangat buruk di beberapa lokasi. Sampah berserakan di pinggir jalan, di depan toko-toko, bahkan menumpuk di pasar-pasar. Ini bukan hanya masalah estetika, tetapi juga masalah kesehatan," kata salah satu anggota GP Ansor yang ikut serta dalam aksi tersebut.
Aksi ini mendapatkan dukungan dari masyarakat. Banyak warga yang ikut membantu dan mengapresiasi inisiatif GP Ansor dalam menangani masalah kebersihan ini. Mereka berharap pemerintah segera mengambil tindakan agar kondisi ini tidak semakin parah.
Menurut Izzul, langkah ini bukan sekadar aksi simpatik, tetapi juga bentuk desakan agar pemerintah segera mencari solusi yang cepat dan efektif. "Kami berharap ada solusi konkret dari pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini. Jangan sampai masyarakat menjadi korban akibat kebijakan yang tidak dipikirkan dampaknya," tegasnya.
GP Ansor juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan masing-masing. Mereka menekankan bahwa menjaga kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh warga.
Di sisi lain, banyak pihak mempertanyakan kebijakan pemerintah daerah yang merumahkan tenaga honorer kebersihan tanpa ada solusi alternatif. Beberapa kalangan menilai keputusan ini menunjukkan kurangnya perencanaan dalam manajemen pengelolaan kebersihan kota.
"Kalau memang ada pengurangan tenaga honorer, pemerintah seharusnya sudah menyiapkan strategi pengganti. Jangan sampai masyarakat yang terkena dampaknya," ujar salah satu warga Jember yang terdampak.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis, pemerintah daerah belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi yang dilakukan oleh GP Ansor maupun solusi jangka panjang terhadap permasalahan kebersihan ini.
Sejumlah pengamat menilai bahwa kebijakan penghapusan tenaga honorer di berbagai sektor memang menjadi tantangan bagi pemerintah daerah. Tanpa ada mekanisme pengganti yang jelas, kebijakan ini justru berpotensi menciptakan masalah baru di berbagai sektor pelayanan publik, termasuk kebersihan.
Masyarakat kini menunggu langkah konkret dari pemerintah daerah Jember. Mereka berharap kebijakan yang diambil ke depan tidak hanya sebatas reaksi sesaat, tetapi juga solusi jangka panjang yang memastikan kebersihan dan kesehatan lingkungan tetap terjaga.
Di tengah ketidakpastian tersebut, aksi GP Ansor Jember menjadi bukti bahwa kepedulian sosial dari masyarakat masih sangat tinggi. Mereka berharap upaya ini dapat mengetuk hati para pemangku kebijakan untuk segera bertindak.
Bagi masyarakat yang ingin ikut serta dalam aksi sosial ini, GP Ansor membuka kesempatan bagi relawan untuk bergabung dalam Satgas Relawan Sampah. Mereka dapat menghubungi perwakilan di masing-masing kecamatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Aksi bersih-bersih ini bukan hanya respons terhadap kondisi saat ini, tetapi juga menjadi bentuk edukasi bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama. Dengan kesadaran kolektif, diharapkan Kabupaten Jember dapat kembali bersih dan sehat seperti sedia kala.
What's Your Reaction?






