Kunjungan Konsultasi ke DPU Bina Marga Jatim, Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi Pramudita berharap ada Skema Buka Tutup Akses Gumitir
anggota Komisi IV dari fraksi PDI Perjuangan, Pramudita Maharani Saputri mengatakan, kunjungan konsultasi ke DPU Bina Marga Jawa Timur menindaklanjuti kekhawatiran masyarakat akan dampak dari skema penutupan Gumitir dan berharap ada skema buka tutup

KABAR RAKYAT, BANYUWANGI - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banyuwangi melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Surabaya pada Jum’at (25/07/2025)
Kunker tersebut dalam rangka meminta penjelasan terkait penutupan akses di kawasan Alas Gumitir yang merupakan bagian dari proyek preservasi jalan nasional untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali.
Salah satu anggota Komisi IV dari fraksi PDI Perjuangan, Pramudita Maharani Saputri mengatakan, kunjungan konsultasi ini menindaklanjuti kekhawatiran masyarakat akan dampak dari skema penutupan Gumitir.
” Kunjungan kita ini menindaklanjuti kekhawatiran masyarakat akan dampak penutupan kawasan Gumitir sehingga dibutuhkan solusi dari DPU Bina Marga Jawa Timur, kita sih mintanya jangan ditutup total paling tidak ada cara lain , ” ucap Dita panggilan akrab politisi muda ini saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya.
Menurutnya, penutupan Gumitir bakal berdampak pada mobilitas masyarakat dan akan memicu persoalan serius, terutama terkait jalur distribusi logistik dan potensi inflasi.
” Penutupan Gumitir ini jelas berdampak pada harga kebutuhan pokok di Banyuwangi , ” ucapnya.
Berdasarkan penjelasan Kasi Pengaturan Jalan dan jembatan DPU Bina Marga Jatim, lanjut Dita, proyek preservasi jalan di Kawasan Gumitir perlu dilakukan karena kondisi geografis jalan didominasi lereng dan sering longsor ketika musim hujan.
” Ada titik di jalur Gumitir yang mengalami penurunan tanah dan retakan yang memperburuk resiko keselamatan pengguna jalan, ” jelas Dita.
Untuk mendukung kelancaran arus kendaraan selama penutupan sudah ada kesepakatan dari pelaksana proyek,kepolisian bersama kabupaten terdampak dengan menyiapkan rute alternatif.
” Harapan kita ada solusi yang lebih bijak, mesti sudah di siapkan jalur alternatif , ” ungkapnya.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali meminta kepada Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali agar Jalur Gumitir tidak ditutup total. Apalagi melihat kemacetan parah di jalur Situbondo-Banyuwangi akibat pembatasan operasional kapal oleh otoritas pelabuhan di bawah Kementerian Perhubungan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
"Kami kembali memohon agar kepada Balai Besar agar Jalur Gumitir tidak ditutup total, karena jalur ini menjadi alternatif saat terjadi kemacetan di Pelabuhan Ketapang. Dampaknya telah dirasakan saat ini," kata Ipuk, usai menggelar Rapat Koordinasi bersama Forkopimda membahas kemacetan Pelabuhan Ketapang dan Penutupan Jalur Gumitir.
Bupati Ipuk menegaskan Pemkab Banyuwangi tidak menolak adanya perbaikan jalan di jalur Gumitir, hanya saja dia meminta agar ada pola kerja yang bisa dilakukan tanpa menutup total jalan sepenuhnya.
“Kami bukan menolak. Namun kami minta ada skema lain, jangan sampai ditutup 100 persen karena dampaknya sangat signifikan. Dan itu sudah terjadi,” ujar Ipuk.***
What's Your Reaction?






