Maple Tree Resmi Diluncurkan, Bupati Bondowoso Harap Jadi Cikal Bakal Sekolah Bertaraf Internasional

KABAR RAKYAT,BONDOWOSO– Bupati Bondowoso, KH Abdul Hamid Wahid, secara resmi meluncurkan Sekolah Maple Tree yang digadang-gadang menjadi salah satu tonggak baru dalam pengembangan dunia pendidikan di Bondowoso, Sabtu (27/9/2025).

Kehadiran sekolah ini dinilai sebagai wujud nyata kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta dalam memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak Bondowoso.

Dalam sambutannya, Bupati menegaskan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama kemajuan sebuah bangsa. Menurutnya, masa depan Bondowoso berada di tangan generasi muda, sehingga pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat harus memastikan setiap anak memperoleh kesempatan belajar di lingkungan pendidikan yang layak dan bermutu.

“Kehadiran Sekolah Maple Tree adalah manifestasi nyata dari kolaborasi luar biasa. Visi sekolah ini sejalan dengan semangat kita di Bondowoso, yaitu mencetak generasi yang cerdas, kreatif, berakhlak mulia, sekaligus berwawasan global,” ujar Bupati.

Bupati Hamid juga menilai Maple Tree membawa angin segar bagi dunia pendidikan di Bondowoso. Dengan kurikulum yang sudah memadukan berbagai bahasa, termasuk Inggris dan Mandarin, ia optimistis sekolah ini bisa menjadi embrio sekolah bertaraf internasional.

Bahkan, Bupati sempat menyarankan agar Bahasa Arab turut dimasukkan dalam proses pembelajaran. Menurutnya, kemampuan multibahasa akan menjadi bekal penting bagi anak-anak Bondowoso dalam menghadapi era globalisasi.

“Kita berharap sekolah-sekolah di Bondowoso ke depan juga mulai punya orientasi global. Sebab, mau tidak mau, anak-anak kita nantinya akan semakin dekat dengan bangsa-bangsa lain dalam pergaulan dunia,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Bondowoso, Haeriyah Yuliati, juga menyampaikan apresiasi atas berdirinya Sekolah Maple Tree. Ia menilai langkah ini sebagai awal yang baik untuk mencetak generasi yang mampu bersaing di level internasional.

Menurut Haeriyah, penggunaan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dalam proses pembelajaran menjadi nilai tambah yang penting. Namun, ia menekankan agar Bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa utama yang tidak boleh ditinggalkan.

“Kita berharap Maple Tree menjadi embrio sekolah bertaraf internasional. Meski menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, kita tidak boleh melupakan bahasa Indonesia, karena itu adalah identitas kita,” tegasnya.

Dengan hadirnya Maple Tree, pemerintah berharap lahirnya sekolah-sekolah unggulan lain yang memiliki visi serupa, yakni melahirkan generasi yang unggul secara akademik, berkarakter, sekaligus siap menghadapi persaingan global tanpa melupakan akar budaya bangsa.