PB PGRI Dorong Pemerintah, Pencak Silat Dimasukkan Kurikulum Ekstrakurikuler Sekolah

KABAR RAKYAT, JEMBER - Humas Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Ilham Wahyudi, mendorong pemerintah agar seni bela diri warisan leluhur pencak silat bisa jadi kurikulum wajib di sekolah.
Menurut Ilham, pencak silat adalah aset budaya yang perlu terus dilestarikan sampai ke anak cucu. Maka dari itu, ia mendorong pemerintah menerapkan seni pencak silat sebagai kurikulum ekstrakurikuler di sekolah.
"Kita dorong pemerintah, agar pencak silat jadi kurikulum ekstrakurikuler di sekolah. Seni bela diri warisan budaya, dunia pendidikan merasa bertanggungjawab," katanya, Minggu (02/03/2025).
Ilham melihat, sumberdaya yang bisa dimanfaatkan sangat mendukung. Karena, hampir di setiap daerah ada organisasi pencak silat yang tumbuh dan berkembang.
"Mengapa pemerintah tidak melihat potensi itu. Banyak sekali organisasi pencak silat di Indonesia. Bahkan, ada yang sampai tembus manca negara. Mengapa kita tidak bangga dengan itu," ulasnya.
Dengan diberikannya kesempatan kepada pendekar yang memiliki prestasi, maka secara tidak langsung terbantu pemerintah mengedukasi calon penerusnya.
"Karena pencak silat bukan hanya tentang bela diri. Tetapi, membentuk pribadi siswa yang bertanggungjawab dan disiplin. Berikan mereka ruang dan kesempatan," ujarnya.
Terkait penyataan salah seorang pegiat pendidikan Ali Wafi, yang meminta Bupati Jember untuk memberdayakan pencak silat sebagai ekstrakurikuler, dirinya sangat mendukung.
"Dari pada siswa bermain game online. Ajari anak sejak dini mencintai budaya. Karena itu juga bagian dari proses pendidikan," tutup pria lulusan kampus Universitas Bhakti Indonesia itu.
What's Your Reaction?






