Dari Dapur Desa ke Pasar, Rengginang Ikan Khas Situbondo Diharap Tembus Pasar Nasional

Produksi rengginangnya telah mencapai 1 hingga 2 kuintal per hari, dengan total produksi bulanan bisa menembus 3 ton

Jul 4, 2025 - 19:04
 0  15
Dari Dapur Desa ke Pasar, Rengginang Ikan Khas Situbondo Diharap Tembus Pasar Nasional
Suparmi Pelaku UMKM Rengginang di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Situbondo.

SITUBONDO– Senyum bahagia terpancar dari wajah Suparmi, warga Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, saat menerima kunjungan Wakil Menteri Koperasi dan UKM RI, Helvy Yulianda, baru-baru ini.

Kunjungan tersebut menjadi harapan baru bagi usaha rumahannya yang telah dirintis sejak tahun 1994: olahan rengginang berbahan dasar ketan dan ikan laut.

Usaha sederhana yang digeluti Suparmi selama tiga dekade ini kini berkembang pesat. Dalam kesehariannya, ia mampu mempekerjakan sekitar 12 warga lokal. 

Produksi rengginangnya telah mencapai 1 hingga 2 kuintal per hari, dengan total produksi bulanan bisa menembus 3 ton.

“Awalnya karena banyak ikan hasil tangkapan yang tidak habis terjual. Akhirnya saya coba kelola jadi rengginang dan kerupuk ikan,” tutur Suparmi saat ditemui di rumah produksinya.

Berbagai varian rasa pun dikembangkan menyesuaikan selera konsumen, mulai dari rasa bawang, ikan, cumi, udang, balado, hingga gulali. Namun, menurut Suparmi, varian rasa ikan masih menjadi favorit utama para pelanggan, terutama yang datang dari luar kota bahkan luar pulau.

“Yang paling banyak dicari itu rasa ikan. Pembelinya dari luar kota, bahkan ada yang dari luar Jawa,” ucapnya bangga.

Musim kemarau menjadi waktu terbaik untuk produksi karena cuaca mendukung proses pengeringan. Meski demikian, peningkatan permintaan pasar kerap sulit diprediksi, kecuali dari pelanggan tetap yang telah berlangganan.

Dari hitungan sederhana, harga jual rengginang dibanderol Rp 20.000 per bungkus. “Kalau satu kuintal bisa dapat Rp 2 juta. Tinggal dikalikan saja kalau sebulan bisa produksi tiga ton,” jelas Suparmi.

Kunjungan Wakil Menteri UMKM pun disambut antusias. Ia berharap perhatian pemerintah dapat mendorong pemasaran produk rengginangnya lebih luas lagi, bahkan hingga ke pasar nasional.

“Harapannya bisa membantu memperluas pemasaran, supaya usaha kami lebih dikenal, dan bisa menambah pekerja dari lingkungan sekitar,” kata Suparmi penuh harap.

Kini, usaha Suparmi turut dibantu oleh sang anak, Dianatul Auliyah, yang memegang peran sebagai owner sekaligus pengelola utama. Di tangannya, pemasaran rengginang semakin agresif. Bahkan, produk mereka telah dikirim hingga ke Papua.

“Paling jauh kami kirim ke Papua. Dalam seminggu bisa satu kuintal,” ujar Auliyah di sela-sela aktivitas produksi.

Dengan semangat kerja keras yang diwariskan turun-temurun, keluarga Suparmi berharap dukungan pemerintah melalui kementerian dapat membuka jalan lebih luas bagi pelaku UMKM di desa agar mampu bersaing dan mandiri secara ekonomi di tengah ketatnya persaingan pasar.

Penulis: Khairul

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow