Gus Fawait Ajak Warga Jember Ingat Jejak Dukungan Palestina 1944

KABAR RAKYAT, JEMBER - Perhatian hadirin tertuju pada Bupati Jember Muhammad Fawait yang memimpin upacara Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Alun-alun Jember, Minggu (17/8/2025).
Ada satu detail yang membuatnya berbeda dari perayaan tahun-tahun sebelumnya, yakni syal Palestina yang melingkar di leher sang Bupati.
Busana Gus Fawait (Sapaan akrab Bupati Jember) terlihat sederhana. Dia hanya mengenakan setelan jas hitam dipadukan dengan ublank (penutup kepala khas Jember).
Tetapi syal bermotif bendera Palestina yang melingkar di pundaknya seakan membawa makna lebih besar dari sekadar pelengkap pakaian.
Ada pesan yang ingin disampaikan sebagai pengingat tentang solidaritas, sejarah, dan perjuangan bangsa.
“Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” ujarnya usai upacara.
Sejarah mencatat, jauh sebelum Indonesia merdeka, dukungan itu sudah terjalin. Pada 6 September 1944, Mufti Besar Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husayni menyiarkan dukungan rakyat Palestina terhadap perjuangan bangsa Indonesia melalui radio dan media berbahasa Arab. Dukungan itu kemudian menguat setelah proklamasi 1945.
Kini, delapan dekade setelah proklamasi, syal Palestina yang dikenakan Gus Fawait menjadi simbol keterhubungan masa lalu dengan masa kini. Sebuah pesan bahwa di tengah gegap gempita perayaan HUT RI, ada jejak solidaritas yang tidak boleh dilupakan.
Di Alun-alun Jember, di antara kibaran Merah Putih dan semangat perayaan, syal itu mengirim pesan sebagaimana tertulis dalam pembukaan UUD NKRI 1945.
"Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
"Maka kita sebagai warga negara Indonesia wajib mendukung Kemerdekaan negara Palestina," tegasnya.(adr)
What's Your Reaction?






