Gus Fawait: Kalau Emak-Emak Bahagia dan Anak Sehat, Itulah Pembangunan Nyata
KABAR RAKYAT,JEMBER - Puluhan warga memadati Lapangan Argopuro, Kecamatan Panti, Minggu (26/10/2025), dalam gelaran Apel Selawat Kebangsaan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Jember.
Sejumlah tokoh hadir, di antaranya Bupati Jember Muhammad Fawait, KH. Dr. Abdullah Syamsul Arifin (Ketua LDNU PBNU), Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Hermin, para kepala OPD, Ketua TP3D, Camat Panti, Ketua TP PKK Kecamatan Panti, serta para kepala desa se-Kecamatan Panti.
Dalam sambutannya, Bupati Fawait menegaskan bahwa program Bunga Desaku bukan sekadar agenda seremonial, melainkan gerakan nyata dengan dampak luas bagi masyarakat.
“Salah satu kekuatan NKRI adalah peran ulama, santri, dan emak-emak pengajian. Pemerintah wajib memakmurkan pengajian karena kelompok ini efektif untuk menyosialisasikan program pemerintah,” ujarnya, Minggu (26/10/2025).
Dia juga memanfaatkan momentum tersebut untuk menyosialisasikan kebijakan Universal Health Coverage (UHC) yang menjamin layanan kesehatan gratis bagi seluruh warga Jember.
“Kami minta tolong, sampaikan kepada masyarakat bahwa pengobatan, kontrol, dan persalinan di Puskesmas maupun rumah sakit kini gratis. Harapannya, angka kematian ibu dan bayi bisa terus menurun,” katanya.
Selain sektor kesehatan, dia menjelaskan bahwa Program Bunga Desaku juga memperkenalkan program pemerintah pusat seperti makan bergizi gratis dan pasar murah. Dua program itu, menurutnya, tidak hanya menekan inflasi tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat.
“Kalau emak-emak bahagia, anak-anak sehat, penjual UMKM laku, dan harga stabil—itulah pembangunan yang nyata,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya hadir langsung di tengah masyarakat untuk mendengar aspirasi secara langsung. “Malam ini kami akan bertemu RT, RW, dan kepala desa. Kami ingin tahu apa masalah yang sebenarnya dihadapi masyarakat, bukan hanya berdasarkan laporan di atas meja,” jelasnya.
Di akhir acara, Gus Fawait mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan Bunga Desaku sebagai gerakan berkelanjutan dalam membangun Jember. “Bunga Desaku harus hidup, bukan hanya di panggung acara, bukan sekadar slogan, tapi menjadi wujud nyata kebersamaan kita dalam membangun Jember dari desa-desa,” pungkasnya.(adr)
What's Your Reaction?