Bupati Fawait Ingatkan Risiko Pernikahan Dini di Sekolah
KABAR RAKYAT, JEMBER - Bupati Jember Muhammad Fawait menyoroti maraknya praktik pernikahan dini yang masih terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Jember.
Menurutnya, pernikahan usia muda menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi di daerah.
Hal tersebut disampaikan Fawait saat mengunjungi SMP Negeri 1 Panti dalam rangkaian program Bunga Desaku, Senin (27/10/2025).
Dalam kunjungan itu, dia mengajak para pelajar untuk tidak terburu-buru menikah dan lebih memilih melanjutkan pendidikan hingga jenjang tertinggi.
“Berdasarkan hasil diskusi kami dengan para dokter spesialis kandungan dan anak, salah satu penyebab kematian ibu dan bayi di Jember adalah pernikahan dini. Karena itu, kami sampaikan kepada anak-anak untuk menunda pernikahan dan menuntut ilmu setinggi-tingginya,” ujar Fawait.
Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan pendidikan, Pemerintah Kabupaten Jember, kata Fawait, telah menyiapkan 20.000 beasiswa bagi pelajar berprestasi dari berbagai jenjang pendidikan.
Dia berharap kebijakan tersebut dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus belajar dan menghindari risiko sosial serta kesehatan yang ditimbulkan oleh pernikahan dini.
“Harapan kami, dengan membangun kesadaran sejak dini tentang pentingnya ilmu dan bahaya menikah muda, angka kematian ibu dan bayi di Jember dapat ditekan dalam jangka panjang,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Fawait juga menekankan pentingnya peran guru dalam mengedukasi siswa tentang risiko pernikahan dini. Dia menilai guru bimbingan konseling (BK) memiliki peran strategis dalam memberikan pendampingan dan konseling agar siswa memahami konsekuensi pernikahan pada usia yang belum matang.
“Saya pikir semua guru punya peran penting, terutama guru BK yang berinteraksi langsung dengan siswa. Mereka harus aktif menanamkan pemahaman bahwa pernikahan dini membawa banyak risiko,” tegasnya.(adr)
What's Your Reaction?