Dari Nabire ke Situbondo, Mahasiswi Papua Ini Terharu Disambut Langsung Bupati
Dari Nabire ke Situbondo, Mahasiswi Papua Ini Terharu Disambut Langsung Bupati

KABAR RAKYAT,SITUBONDO— Oktovina Mote, seorang mahasiswi asal Papua Tengah, tak pernah menyangka akan mendapatkan sambutan hangat saat pertama kali menginjakkan kaki di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Bahkan, dirinya disapa langsung oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayoga, dalam momen yang begitu membekas baginya.
Oktovina berasal dari Desa Karang Barat, Kecamatan Karang Tumaritis, Kabupaten Nabire. Ia datang ke Situbondo sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Jember (Unej), bersama sejumlah rekan kampusnya.
Program pengabdian masyarakat ini menjadi pengalaman pertamanya berada di ujung timur Pulau Jawa.
Sebelum berangkat, Oktovina sempat mencari tahu tentang Situbondo lewat Google. Ia mengaku tak pernah mendengar nama daerah itu sebelumnya.
Awalnya, ia mengira Situbondo berada di luar Provinsi Jawa Timur. “Ternyata, Situbondo masih berdekatan dengan Jember, tempat saya kuliah,” ujarnya sambil tertawa kecil.
Apa yang dilihatnya secara daring ternyata tak jauh berbeda dengan realitas. Oktovina menyebut bahwa suasana Situbondo cukup ramai, tetapi tetap terasa sejuk dan nyaman.
Yang paling mengejutkan, menurutnya, adalah keramahan masyarakat lokal yang langsung terasa sejak hari pertama ia tiba.
“Begitu sampai di kelurahan tempat kami tinggal, saya langsung merasa disambut. Warganya ramah dan mudah berbaur, hampir mirip dengan kampung saya di Papua,” kata mahasiswi jurusan Hukum itu, Minggu (3/8/2025).
Namun, momen paling mengesankan datang saat dirinya mengikuti acara penyambutan peserta KKN.
Di hadapan para mahasiswa, Bupati Situbondo sempat menanyakan siapa peserta yang datang dari tempat paling jauh. Oktovina menjawab dengan lantang, “Saya dari Papua, Pak!”
Bupati pun tersenyum dan berkata, “Wah, dari ujung timur Indonesia, luar biasa!” Sambutan sederhana itu justru membekas dalam benak Oktovina.
Ia mengaku sangat terharu karena tak menyangka akan mendapat perhatian sebesar itu dari seorang kepala daerah.
“Saya tidak pernah membayangkan akan disambut langsung oleh bupati. Rasanya seperti mimpi. Saya benar-benar merasa diterima di sini,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Bagi Oktovina, perlakuan hangat itu membuatnya semakin semangat dalam menjalani program KKN di Situbondo. Ia merasa dihargai sebagai bagian dari masyarakat, meski hanya tinggal sementara. Motivasi untuk menyelesaikan tugas kuliah pun bertambah besar.
“Saya ingat betul, Pak Bupati bilang: 'Semangat ya anak-anak KKN, tetap fokus pada program kerjanya.' Kalimat itu sederhana, tapi sangat memotivasi,” katanya.
Selama tinggal di Situbondo, Oktovina juga mulai mengenal budaya dan kuliner lokal.
Sebagai daerah yang baru saja mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten UMKM, Situbondo menurutnya memiliki banyak potensi, termasuk dalam bidang makanan tradisional.
“Ikan tongkol asap, rujak lontong, cenil, semuanya enak. Saya sudah coba semuanya. Rasanya beda dengan masakan Papua, tapi tetap bikin kangen,” ungkapnya sambil tersenyum lebar.
Ia pun berharap bisa menjadi bagian dari pembangunan daerah melalui kegiatan-kegiatan seperti KKN.
“Kita memang datang untuk belajar, tapi ternyata juga banyak yang bisa kita bagikan dan terima di sini,” tambahnya.
Oktovina menutup ceritanya dengan harapan bahwa ke depan semakin banyak mahasiswa dari Papua yang mau menjelajah Indonesia bagian barat untuk belajar dan berbagi pengalaman.
“Indonesia itu luas dan indah. Situbondo contohnya. Saya bersyukur bisa datang ke sini,” pungkasnya.
Penulis: Khairul
What's Your Reaction?






