Program MBG di Pujer Bondowoso Telah Ciptakan Motivasi Belajar Siswa SDN Kejayan 1

Seorang wali murid SDN Kejayan 1, Bondowoso, mengungkapkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis mampu meningkatkan semangat dan fokus belajar anaknya.

Nov 15, 2025 - 17:43
Nov 15, 2025 - 17:54
 0
Program MBG di Pujer Bondowoso Telah Ciptakan Motivasi Belajar Siswa SDN Kejayan 1
Sejumlah siswa SDN Kejayan 1, Kecamatan Pujer, Bondowoso, membawa kotak makan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuju kelas sebelum waktu pembagian makanan dimulai, Jumat (14/11/2025). Program MBG turut mendorong keterlibatan siswa dalam kegiatan sekolah sekaligus mendukung pemenuhan gizi harian.

KABAR RAKYAT,BONDOWOSO– Santi Danti Dina Rahmawati, salah satu wali murid SDN Kejayan 1, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, menyampaikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan dampak signifikan terhadap semangat belajar anaknya di sekolah.

SDN Kejayan 1 merupakan salah satu sekolah penerima manfaat Program MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Mangli, Kecamatan Pujer.

Salah seorang warga Desa Sumbersalam, Kecamatan Tenggaran itu menilai, kehadiran program tersebut membuat proses belajar anaknya menjadi lebih fokus dan bersemangat.

Ia menyebut anaknya yang duduk di kelas 4A kini semakin rajin berangkat sekolah tanpa perlu diingatkan berulang kali.

“Semangat belajarnya ada, apalagi dari rumah sudah saya motivasi. Dengan MBG ini, anak saya jadi tambah semangat,” kata Santi, Jumat (14/11/2025).

Santi menjelaskan bahwa ia tinggal cukup jauh dari sekolah. Sebelum ada MBG, ia harus menyiapkan sarapan lengkap setiap pagi. Kini, ia hanya menyiapkan roti atau minuman ringan karena anaknya sudah mendapat makanan bergizi di sekolah.

Menurut dia, program MBG membantu meringankan beban orang tua, terutama pada pagi hari ketika aktivitas rumah cukup padat.

“Pagi-pagi tidak perlu repot menyiapkan sarapan berat. Karena kalau sudah sarapan banyak, biasanya MBG-nya tidak dimakan,” ujarnya.

Selain meningkatkan semangat belajar, Santi melihat perubahan kebiasaan anaknya dalam mengatur uang saku. Ia mengatakan uang saku yang biasanya habis kini lebih sering tersisa.

“Biasanya uang saku lima ribu itu habis. Sekarang sering bersisa karena anak tidak banyak jajan,” tuturnya.

Sebagian dari sisa uang itu bahkan disimpan anaknya dalam buku tabungan kecil yang tersedia di rumah.

Santi menambahkan, pada beberapa hari tertentu anaknya menghabiskan seluruh porsi makanan MBG karena datang ke sekolah dalam keadaan lapar sehingga tidak membeli jajanan seperti biasanya.

Dia menilai guru-guru turut memotivasi siswa agar teratur makan dan menghabiskan makanan yang diberikan. Kebiasaan itu menjadi perubahan positif bagi anaknya yang sebelumnya sulit makan.

Menurut dia, program MBG tidak hanya membantu pemenuhan gizi, tetapi juga membentuk kebiasaan hidup sehat. “Ada kebanggaan tersendiri ketika anak bilang ‘MBG-ku tak habiskan’, karena itu artinya dia makan dengan baik,” katanya.

Ia berharap program MBG dapat terus berlanjut agar semakin banyak siswa merasakan manfaat yang sama dalam aspek kesehatan maupun pendidikan.

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow