Kelangkaan BBM di Jember Mulai Berdampak Pada Sektor Ekonomi
KABAR RAKYAT, JEMBER - Penutupan jalur gumitir perbatasan Banyuwangi-Jember hingga kemacetan arus lalu lintas jalan lingkar Situbondo ditengarai menjadi faktor utama langkanya bahan bakan minyak di Kabupaten Jember.

KABAR RAKYAT, JEMBER - Penutupan jalur gumitir hingga kemacetan arus lalu lintas jalan lingkar Situbondo, ditengarai menjadi faktor utama langkanya bahan bakan minyak di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Banyak masyarakat menuding, penutupan jalur gumitir oleh pemerintah terkesan terburu-buru tanpa melihat dampak yang ditimbulkan.
Hingga Senin (28/07/ 2025) sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dipadati antrean mengular hingga 1 kilometer lebih
Bahkan, ada yang rela menginap di SPBU demi untuk mendapatkan bagian untuk pengisian. Namun, lebih banyak tidak kebagian.
Pengendara rela antre berdesakan, hanya untuk mendapatkan pertalite dan pertamax agar bisa tetap beraktivitas.
Mobilitas masyarakat yang biasanya lalu lalang melakukan aktivitas berjualan keliling, kini mulai terlihat sepi karena banyak motor mogok di jalanan .
"Jika tetap dibiarkan, akan berdampak buruk bagi perekonomian masyarakat Kabupaten Jember. Kami yang biasanya ke pasar, dua hari ini tidak bisa beraktivitas," terang Samsul warga Kalisat yang juga penjual sayur keliling mengeluhkan.
Jika hal ini tetap dibiarkan, Samsul menilai akan merasakan kerugian dan berdampak pada pelanggan serta ekonomi keluarganya.
"Perintah ini harus segera mencarikan solusi. Jangan biarkan masyarakat ini begini, pemerintah tolong carikan solusi," harapnya.
Bukan hanya Samsul, para pelaku bisnis lainnya, yang menggunakan motor dan mobil kini mulai parkir akibat kelangkaan itu.
"Biasanya saya mengirim baru bata ke sejumlah tempat, hari ini kami istirahat. BBM untuk pickupnya tidak ada," keluh Nurul salah seorang pengusaha batu bata.
Di tempat terpisah, salah seorang pegiat ekonomi Fadlan Sahroni menilai, penutupan jalur gumitir oleh pemerintah terkesan kurang kajian.
"Menurut kami, penutupan jalur gumitir terkesan kurang kajian. Apa dampak yang berpotensi terjadi," ungkapnya.
Katanya, mitigasi kelangkaan juga harus dipetakan dan antisipasi sejak dini."Bukan asal tutup saja, tetapi dampak ekonominya diperhitungkan," lugas pria lulusan Pascasarjana salah satu kampus ternama di Jawa Timur itu.
Fadlan khawatir, jika kondisi ini terus dibiarkan, akan berpotensi berdampak pada sektor ekonomi masyarakat baik ekonomi makro dan mikro.
"Pemerintah harus turun tangan hadir, segera mencari solusi dan alternatif," pintanya
Pantauan Kabarrakyat.id dan informasi lain di lapangan, hampir semua SPBU di Kabupaten Jember mengalami kelangkaan dan antrean panjang mengular hingga 1 kilometer lebih.
What's Your Reaction?






