Dulu Dicap Negatif, Kini Jadi Primadona! Burnik City Bersolek Jadi Surga UMKM Situbondo

Dulu Dicap Negatif, Kini Jadi Primadona! Burnik City Bersolek Jadi Surga UMKM Situbondo

Jun 3, 2025 - 14:43
Jun 3, 2025 - 16:57
 0  304
Dulu Dicap Negatif, Kini Jadi Primadona! Burnik City Bersolek Jadi Surga UMKM Situbondo
Bupato mas rio saat berfoto bersama masyarakat UMKM

SITUBONDO– Lokasi yang dulunya dipandang sebelah mata, kini menjelma menjadi pusat aktivitas ekonomi kreatif. Burnik City, kawasan yang sempat dicap negatif, kini bangkit sebagai destinasi unggulan UMKM Situbondo, berkat gebrakan dan dukungan penuh dari Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo.

Sejak diresmikan oleh Mas Rio sapaan akrab sang Bupati, Burnik City terus menunjukkan geliat positif. Tidak hanya memperbaiki citra, kawasan ini juga makin atraktif dengan sentuhan nuansa alam, ruang olahraga, hingga ragam kuliner yang menggoda lidah.

Ketua Paguyuban Burnik City, Kadari, mengungkapkan bahwa kawasan ini bukan hanya tempat berjualan, tapi juga ruang kebersamaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Di sini pengunjung bisa jogging sambil menikmati pemandangan, lalu istirahat mencicipi kuliner legendaris Situbondo. Dari tajin palappa, nasi karak, sampai rujak lontong dan tongkol asap. Lengkap pokoknya,” ucap Kadari, Selasa (3/6/2025).

Menurutnya, sejak peluncuran awal, Burnik City sudah menampung sekitar 100 lapak aktif yang setiap hari buka. Tak hanya itu, ada juga 20 lapak cadangan yang siap menggantikan bila ada pedagang yang izin.

Namun, ia memastikan bahwa peluang masih terbuka bagi warga Situbondo yang ingin bergabung sebagai pelaku usaha di kawasan tersebut.

“Kalau ada yang izin, lapak cadangan siap menggantikan. Tapi siapa pun warga lokal yang serius mau usaha, tetap kami beri ruang. Ini tempat untuk tumbuh bersama,” ujar Kadari optimis.

Menariknya, meski kawasan ini belum sepenuhnya ditangani langsung oleh OPD Pemkab Situbondo, semangat masyarakat menjadi kunci utama jalannya kegiatan ekonomi di Burnik City.

“Selama ini kami jalan dulu pakai kekuatan kebersamaan pedagang. Belum intens dengan OPD, tapi Mas Rio sudah mendukung penuh. Bahkan Agustus nanti akan digelar berbagai perlombaan di sini,” jelas Kadari.

Menurutnya, dukungan moral dan simbolis dari Bupati menjadi energi besar bagi komunitas UMKM di Burnik City untuk terus melangkah.

Saat ditanya soal kekurangan fasilitas, Kadari tidak menampik. Ia menyebut masih banyak kebutuhan yang belum terwadahi, dari sanitasi hingga pencahayaan malam hari. Namun semangat gotong royong menjadi solusi sementara.

“Kami tahu masih banyak kurangnya. Tapi kami swadaya. Kami percaya, kalau omzet meningkat, semua akan mengikuti. Kami fokus dulu di peningkatan kualitas UMKM,” ucapnya sambil menahan haru.

Ia yakin, lambat laun keberadaan instansi terkait akan ikut turun tangan dalam melengkapi fasilitas. Apalagi jika geliat ekonomi ini terbukti konsisten menopang ekonomi lokal.

“Dengan semangat dan niat baik, kami percaya OPD akan mulai hadir perlahan. Mas Rio sudah kasih sinyal dukungan sejak awal, dan itu cukup membuat kami terus semangat,” imbuhnya.

Tak hanya menjadi tempat jualan, Burnik City kini juga menjadi tempat bersosialisasi, promosi budaya lokal, hingga area healing murah meriah untuk masyarakat kota.

Masyarakat yang berkunjung pun tidak hanya dari Situbondo, tapi juga dari luar daerah yang penasaran dengan konsep unik Burnik City yang memadukan kuliner, alam, dan semangat lokal.

Dengan semangat kolaborasi dan jiwa wirausaha, Burnik City menjadi bukti bahwa stigma buruk bisa ditepis dengan karya nyata. Dari lokasi yang dicap negatif, kini berubah menjadi magnet baru ekonomi kreatif di Situbondo.

Dan ini baru permulaan. Burnik City siap melangkah lebih jauh dengan dukungan warga, UMKM, dan pemerintah—mewujudkan Situbondo yang bukan hanya naik kelas, tapi juga mandiri dan inspiratif!

Penulis: Khairul

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow