Hari Anak Nasional 2025 di Jember, IGTKI Gaungkan Tarian Kebiasaan Baik

Jun 23, 2025 - 14:54
Jun 23, 2025 - 18:53
 0  7
Hari Anak Nasional 2025 di Jember, IGTKI Gaungkan Tarian Kebiasaan Baik
Bupati Jember Muhammad Fawait tengah berfoto bersama anak TK, dalam peringatan Hari Anak Nasional di Alun Alun Jember, Senin (23/6/25)

JEMBER- Peringatan Hari Anak Nasional 2025 di Jember diperingati dengan meriah.

Ribuan anak dan guru TK se-Kabupaten Jember memadati Alun-alun Kota Jember, Senin (23/6/2025), dalam rangkaian kegiatan yang diinisiasi Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Jember.

Ketua IGTKI Jember Endang Suprihatini menyampaikan bahwa peringatan ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak April lalu.

Salah satu kegiatan ini adalah gerakan tarian tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat, yang menggambarkan rutinitas positif seperti bangun pagi, beribadah, makan bergizi, hingga tidur tepat waktu.

“Gerakan ini lebih mudah ditangkap anak-anak melalui tarian. Tapi tidak akan berhasil tanpa peran orang tua, karena anak lebih banyak di rumah,” ujarnya. 

Untuk itu, IGTKI juga menggelar kegiatan parenting bagi wali murid, termasuk workshop yang menghadirkan Bunda PAUD Jember. 

Dia berharap, gerakan kebiasaan baik ini bisa terus dijalankan oleh Bunda PAUD di semua tingkatan. Baik desa, kecamatan, hingga kabupaten, dengan program Sabun Cinta (Salam Sapa Bunda PAUD Ceria Ning Kita).

Selain itu, IGTKI juga menggelar lomba kreativitas anak secara berjenjang. Pemenang di tingkat kabupaten akan mewakili Jember dalam lomba tingkat provinsi.

Bupati Jember Muhammad Fawait yang hadir dalam acara tersebut memberikan apresiasi tinggi kepada para guru TK. Dia bahkan mengisyaratkan adanya peluang kenaikan tunjangan guru TK di masa mendatang.

Bupati yang akrab disapa Gus Fawait itu menegaskan bahwa pendidikan adalah salah satu prioritas utama pemerintahannya, di samping kesehatan. Dia menyoroti pentingnya penanaman nilai akhlak dan kemandirian pada anak sejak dini, bukan sekadar membaca atau berhitung.

“Di negara maju, yang pertama diajarkan di PAUD bukan menulis, tapi akhlak dan kemandirian. Dan itu tergantung kualitas guru TK,” tegasnya.

Tak lupa, Fawait juga menyinggung kondisi infrastruktur pendidikan yang masih menjadi pekerjaan rumah. “Ada sekitar 1.500 ruang kelas yang rusak. Ini PR bersama,” ujarnya.

Di akhir sambutan, Fawait juga mengingatkan tentang layanan kesehatan gratis melalui sistem UHC bagi warga ber-KTP Jember. Ia meminta masyarakat tidak segan melapor jika ada pungutan di Puskesmas atau rumah sakit.

“Kalau ditarik biaya, kirim saja ke Wadul Gus'e. Nanti akan kami tindak lanjuti,” pungkasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow