Isak Tangis Sambut Jenazah Santri Korban Reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo di Bangkalan

Jenazah santri asal Bangkalan, Moh. Royhan Mustofa, korban reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, tiba di kampung halamannya, Senin (6/10/2025) malam. Suasana haru menyelimuti pemulangan dan pemakaman santri 16 tahun itu. BPBD Bangkalan mengonfirmasi total sudah lima korban asal Bangkalan ditemukan meninggal dunia

Oct 7, 2025 - 07:22
Oct 7, 2025 - 07:30
 0
Isak Tangis Sambut Jenazah Santri Korban Reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo di Bangkalan
Warga dan santri memadati area pemakaman saat prosesi pemakaman jenazah Moh. Royhan Mustofa (16), santri asal Bangkalan yang menjadi korban reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, di Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Senin (6/10/2025) malam.

BANGKALAN – Suasana haru menyelimuti halaman Masjid Syaikhona Yahya, Kampung Karang Anyar, Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Senin (6/10/2025) malam.


Sekitar pukul 22.25 WIB, mobil jenazah santri korban reruntuhan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, tiba membawa jasad Moh. Royhan Mustofa (16). Tangis keluarga dan warga pun pecah menyambut kedatangan jenazah dari RS Bhayangkara Surabaya.

Setiba di masjid, jenazah langsung dishalatkan sebelum dimakamkan di pemakaman umum yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah duka, sekitar pukul 23.00 WIB.

Royhan merupakan anak pertama dari dua bersaudara, putra pasangan Ahmad Syukur dan istrinya, warga RT 1 RW 2, Karang Anyar, Desa Banyuajuh. Dengan suara bergetar, sang ayah mengaku telah merelakan kepergian putra sulungnya.

“Insyaallah anak saya syahid, mas. Kami sudah ikhlas dan ridho, karena semua ini atas kehendak Allah SWT,” tutur Ahmad Syukur lirih.

Royhan ditemukan oleh tim SAR pada Sabtu (4/10/2025) sekitar pukul 14.00 WIB di bawah reruntuhan bangunan musala pesantren. Ahmad mengatakan, proses identifikasi berjalan cepat karena ada beberapa tanda khas di tubuh anaknya.

“Royhan mudah dikenali karena ada jahitan luka, tahi lalat di leher, dan daging tumbuh di dada,” ujarnya.

Pemulangan jenazah dari Surabaya dikawal langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan sejak melewati Jembatan Suramadu hingga tiba di Banyuajuh.

Sekretaris BPBD Bangkalan, Catur Fajar Aprianto, menyebut malam itu ada dua jenazah yang dipulangkan bersamaan.

“Benar, ada dua jenazah malam ini. Moh. Royhan Mustofa dari Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, dan satu lagi dari Desa Serabi Timur, Kecamatan Modung,” kata Catur.

Ia menambahkan, BPBD masih menunggu perkembangan proses identifikasi tiga santri lain yang dilaporkan ditemukan namun belum terverifikasi identitasnya melalui tes DNA dan DVI.

“Kami menunggu instruksi berikutnya karena proses identifikasi masih berjalan,” ujarnya.

Dengan kepulangan jenazah Royhan, jumlah korban meninggal dunia asal Kabupaten Bangkalan akibat reruntuhan Musala Al Khoziny kini mencapai lima orang, yakni:

  1. Alfian Ibrahim Mahfiq (11)
  2. Ahmad Rizalul Haq (16)
  3. Nururrudin (13)
  4. Moh. Royhan Mustofa (16)
  5. Sulaiman Hadi

Sementara seorang santri bernama M. Anas Fahmi masih belum ditemukan hingga saat ini.


 

Penulis: Luhur Utomo

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow