Kejar Target Swasembada Pangan, Banyuwangi Pacu Optimalisasi Infrastruktur Pengairan Pertanian

Pemkab Banyuwangi melakukan optimalisasi infrastruktut pengairan melalui revitalisasi embung dan normalisasi Dam guna memenuhi target swasembada pangan nasional khusunya tanaman padi.

Apr 22, 2025 - 12:25
Apr 22, 2025 - 12:25
 0  45
Kejar Target Swasembada Pangan, Banyuwangi Pacu Optimalisasi Infrastruktur Pengairan Pertanian
Salah satu embung di Banyuwangi

KABAR RAKYAT - Pemkab Banyuwangi melakukan optimalisasi infrastruktut pengairan melalui revitalisasi embung dan normalisasi Dam guna memenuhi target swasembada pangan nasional khusunya tanaman padi.

Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono mengatakan, pemerintah pusat menargetkan Luas Tambah Tanam (LTT) padi di Banyuwangi sebesar 151.048 hektare. Namun, capaian LTT Banyuwangi pada 2024 baru mencapai 119.651 hektare.

Sehingga dalam waktu singkat, Banyuwangi harus mampu menambah luas tanam padi hingga 31.397 hektare untuk mencapai target dari pemerintah pusat.

Tantangan ini tidak ringan, terutama mengingat luas baku sawah yang tersedia hanya 62.941 hektare. Jika dalam setahun dilakukan dua kali musim tanam, maka potensi LTT maksimal adalah 125.882 hektare.

"Untuk mencapai target dari pemerintah banyak upaya yang harus dilakukan salah satunya melalui berbagai upaya intensifikasi dan optimalisasi pengairan," ucap Mujiono, Selasa (22/04/2025)

Mujiono menyebut, di Banyuwangi hingga Maret 2025 baru menyentuh angka sekitar 37 ribu hektare, atau baru 24 persen dari target nasional. Artinya, diperlukan kerja keras dan kolaborasi lintas sektor untuk mengejar kekurangan tersebut dalam waktu yang relatif singkat.

Salah satu strategi yang diperlukan untuk mencapai target itu adalah intensifikasi lahan, yakni mengubah pola tanam dari sebelumnya padi–palawija–palawija menjadi padi–padi–palawija. Dengan demikian, dari satu bidang sawah bisa menghasilkan lebih banyak panen padi dalam setahun.

"Ini adalah pekerjaan rumah besar kita bersama. Distribusi air menjadi kunci supaya petani tetap kontinyu tanpa was-was menanam padi bahkan di musim kemarau. Oleh karenanya optimalisasi embung serta dam menjadi langkah yang segera dilakukan Pemkab Banyuwangi," terangnya.

Mujiono menjelaskan untuk jangka panjang adalah optimalisasi tiga embung. Diantaranya Embung Singolatri di Kecamatan Kalibaru, serta Embung Bedewang dan Embung Lider di Kecamatan Songgon.

Embung-embung akan dilakukan revitalisasi dan akan ditautkan dengan jaringan dam yang sudah ada, membentuk sistem pengairan yang terintegrasi dan mampu menjangkau lahan-lahan pertanian potensial. Seluruhnya akan dioptimalkan untuk mendukung irigasi pertanian.

Di sisi lain, untuk jangka pendek, Pemkab Banyuwangi mengambil langkah cepat dan efisien. Salah satunya adalah normalisasi dan pengerukan dam-dam yang mengalami sedimentasi tinggi. Muji menyebut kini ada empat dam utama yang mengalami pendangkalan dan perlu penananganan.

"Dengan normalisasi tersebut, diharapkan daya tampung air meningkat, sehingga distribusi air ke sawah bisa lebih lancar dan merata, sehingga petani bisa terus berproduksi dan target swasembada pangan dapat tercapai," pungkasnya.***

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

HARYADI Banyuwangi