Kejar Target Tanam, Dispertangan Situbondo Genjot Pemetaan Lahan dan Usulan Sumur untuk Petani

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) mulai memetakan sejumlah lahan potensial untuk ditanami padi

Jun 13, 2025 - 08:24
Jun 13, 2025 - 08:55
 0  35
Kejar Target Tanam, Dispertangan Situbondo Genjot Pemetaan Lahan dan Usulan Sumur untuk Petani
tanpak depan kantor Dispertangan Situbondo

SITUBONDO– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) mulai memetakan sejumlah lahan potensial untuk ditanami padi. Langkah ini ditempuh sebagai strategi mengejar target perluasan tanam pangan yang hingga kini belum tercapai.

Dari target keseluruhan seluas 65.133 hektare, realisasi tanam masih di bawah ekspektasi. Karena itu, pemetaan lahan dan optimalisasi potensi terus digencarkan. Kepala Dispertangan Situbondo, Dadang Aries Bintoro, mengatakan pihaknya mengandalkan dua strategi utama untuk mengejar ketertinggalan ini.

"Untuk mencapai target luasan tanam, kita terapkan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian," ujar Dadang saat dikonfirmasi, Kamis (12/6).

Ia menjelaskan bahwa intensifikasi dilakukan dengan mengoptimalkan lahan yang sudah tersedia. Hal ini didukung oleh bantuan mesin pompa dari pemerintah pusat dan peningkatan indeks tanam petani agar tidak hanya panen sekali, tetapi dua kali dalam setahun.

Sementara itu, strategi ekstensifikasi dilakukan dengan mengidentifikasi lahan tidak produktif yang bisa dimanfaatkan. Menurut Dadang, saat ini proses pemetaan telah menyasar sembilan kecamatan di Kabupaten Situbondo.

“Kita petakan lahan-lahan yang sebelumnya tidak digunakan untuk pertanian, agar bisa dimanfaatkan. Ini bagian dari upaya kita agar target luas tanam bisa tercapai,” terangnya.

Dispertangan juga mengajukan usulan ke pemerintah pusat terkait pemenuhan kebutuhan air. Usulan tersebut mencakup pembangunan sumur dangkal dan sumur dalam guna menunjang sistem irigasi petani di daerah-daerah yang kesulitan air.

“Ketersediaan air menjadi kunci tama. Kita usulkan program sumur dangkal dan sumur dalam agar petani tidak kesulitan air, terutama saat musim kemarau,” jelas Dadang.

Selain fokus pada air, Dispertangan juga mendukung penuh program prioritas Bupati Situbondo tentang kemandirian pupuk. Dalam hal ini, petani dibina untuk memahami penggunaan pupuk berimbang dan diajari membuat pupuk organik sendiri.

“Petani kita latih agar bisa mandiri dalam hal pupuk. Tidak hanya mengandalkan pupuk subsidi, tapi juga mampu membuat pupuk organik sendiri,” tegasnya.

Langkah-langkah tersebut diharapkan bisa menjadi solusi menyeluruh terhadap tantangan pangan di Situbondo, sekaligus mengurangi ketergantungan petani terhadap bantuan eksternal yang kerap terlambat atau tidak merata.

Penulis: Khairul

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow