Menko Pangan Hadiri Multaqo Ulama di Ponpes Al-Ishlah Bondowoso, Tekankan Persatuan dan Swasembada Pangan

Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pemerintah terus menjalankan berbagai program besar dan mendasar yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat dan pembangunan ekonomi Pancasila.

Nov 5, 2025 - 12:17
Nov 5, 2025 - 13:22
 0
Menko Pangan Hadiri Multaqo Ulama di Ponpes Al-Ishlah Bondowoso, Tekankan Persatuan dan Swasembada Pangan
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan saat mengunjungi ponpes Al Ishlah Bondowoso

KABAR RAKYAT , BONDOWOSO — Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menghadiri Multaqo Ulama Nasional di Auditorium KH. Muhammad Ma’shum, Pondok Pesantren Al-Ishlah, Kecamatan Grujugan, Bondowoso, Rabu (5/11/2025).

Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pemerintah terus menjalankan berbagai program besar dan mendasar yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat dan pembangunan ekonomi Pancasila.

“Bapak Presiden mengambil kebijakan besar sesuai cita-cita Indonesia merdeka, membangun ekonomi kerakyatan. Dari sekolah unggulan rakyat, koperasi desa dan kelurahan, hingga pemberian makanan bergizi untuk ibu hamil, balita, dan anak-anak, sebanyak 82,9 juta penerima manfaat,” jelasnya.

Zulhas menambahkan bahwa seluruh program tersebut bertujuan memperkuat fondasi bangsa, termasuk kemandirian pangan nasional.

“Semua itu bagian dari membangun negara kuat. Kuncinya swasembada pangan dan persatuan. Pemilu silakan bersaing, tapi setelah itu kita harus kembali rukun. Kalau umat Islam bersatu, bersama agama-agama lain, insyaallah Indonesia kuat dan cerah,” tegasnya.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al-Ishlah Bondowoso, KH. Thoha Yusuf Zakariya, menyampaikan bahwa Multaqo Ulama ini diikuti sekitar 1.500 kiai dari berbagai wilayah. Forum ini menjadi ruang konsolidasi ulama dan pesantren untuk mengambil peran lebih besar dalam mendukung program pembangunan nasional.

“Para kiai berharap pesantren, ulama, tokoh agama, dan cendekia diberikan peran aktif membantu pemerintah, tidak hanya dalam urusan pangan tetapi juga bidang lainnya,” terangnya.

Menurutnya, pesantren hari ini bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga memiliki peran strategis dalam ekonomi, sosial, budaya, hingga ketahanan pangan.

“Ini wadah untuk mempersatukan pesantren dan para ulama. Kalau bersatu, swasembada pangan ke depan akan semakin kuat,” tambahnya.

Ponpes Al-Ishlah turut memaparkan bahwa mereka telah mengembangkan berbagai sektor produktif, termasuk peternakan kambing, ayam, lele, serta lahan pertanian padi dan tebu.

“Ada pesantren yang sudah punya lahan, ada yang masih merintis. Al-Ishlah sudah berjalan dengan peternakan dan pertanian. Pesantren tidak hanya bicara agama, tapi juga politik, ekonomi, sosial dan budaya,” jelas KH. Thoha.

Melalui agenda ini, ulama menyampaikan komitmen untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan mengokohkan nilai persatuan sebagai fondasi kepemimpinan Indonesia di masa depan. Multaqo ini diharapkan menjadi titik awal kolaborasi strategis antara pemerintah dan pesantren dalam membangun ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow