TNI Polri dan Warga Talunrejo Lamongan Gotong Royong Perbaiki Akses Jembatan Rusak

Warga Desa Talunrejo bersama TNI dan Polri membangun jembatan darurat setelah jembatan penghubung Lamongan–Bojonegoro ambruk dihantam hujan deras. Akses sementara ini dibangun untuk memulihkan mobilitas warga sambil menunggu perbaikan permanen dari pemerintah daerah

Nov 23, 2025 - 16:24
 0
TNI Polri dan Warga Talunrejo Lamongan Gotong Royong Perbaiki Akses Jembatan Rusak
Warga bersama personel TNI dan Polri membersihkan tumpukan sampah serta ranting yang menyumbat aliran sungai di bawah jembatan ambruk di Desa Talunrejo, Kecamatan Bluluk, Lamongan, sebagai bagian dari kerja bakti pembangunan jembatan darurat, Minggu (23/11/2025).

KABAR RAKYAT,LAMONGAN — Warga bersama TNI dan Polri bergotong royong membangun jembatan darurat yang menghubungkan Kabupaten Lamongan dan Bojonegoro di Dusun Godog, Desa Talunrejo, Kecamatan Bluluk. Langkah ini dilakukan setelah jembatan utama ambruk pada Rabu (19/11/2025) akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

Jembatan darurat dibuat menggunakan batang kayu jati utuh sebagai penopang utama. Bagian permukaannya dilapisi anyaman bambu agar dapat dilintasi pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

Material yang digunakan sebagian besar merupakan bahan seadanya yang dikumpulkan warga. Kendati demikian, masyarakat tetap berupaya memastikan jalur ini aman untuk dilewati sementara.

Selain membangun jembatan, warga bersama personel TNI dan Polri juga membersihkan sampah serta ranting yang menyumbat aliran sungai di bawah jembatan.

Kepala Desa Talunrejo, Sutikno, menyampaikan bahwa jembatan darurat ini merupakan solusi sementara sebelum pemerintah daerah membangun jembatan permanen. Ia menilai akses tersebut sangat penting untuk aktivitas harian warga.

Hari ini kami kerja bakti bersama masyarakat, kecamatan, koramil, dan polsek. Ini langkah cepat untuk membantu warga yang terdampak,” ujarnya, Minggu (2/11/2025).

Menurut Sutikno, jembatan ambruk membuat warga kesulitan melakukan aktivitas. Para siswa dan petani terpaksa memutar jauh karena akses utama terputus.

Ia menjelaskan bahwa warga kini harus melewati Kecamatan Sukorame untuk menuju sekolah maupun pasar. “Kurang lebih mereka harus memutar sejauh 5 kilometer,” katanya.

Kondisi ini dinilai menghambat mobilitas warga, terutama pada pagi hari ketika siswa harus berangkat sekolah dan petani membawa hasil panen.

Sutikno berharap pemerintah kabupaten segera mengalokasikan anggaran pembangunan jembatan permanen. Ia menegaskan pentingnya akses tersebut bagi pendidikan, pertanian, dan kegiatan ekonomi lokal.

Dari pemerintah desa, kami berharap jembatan ini segera dibangun total agar perekonomian warga kembali lancar,” ujarnya.

Sementara itu Kapolsek Bluluk, Iptu Sukardi, mengatakan bahwa pihaknya bersama masyarakat turut terlibat dalam kerja bakti pembangunan jembatan darurat tersebut.

Ia menyebut langkah ini dilakukan agar aktivitas warga segera pulih. “Pembangunan jembatan darurat ini supaya aktivitas dan roda perekonomian warga bisa kembali normal,” ungkapnya.

Menurut Sukardi, keberadaan jembatan sementara sangat mendesak karena jalur tersebut merupakan satu-satunya akses yang menghubungkan dua wilayah.

Jembatan darurat kini dapat dilintasi terbatas, sembari menunggu tindak lanjut pembangunan permanen dari Pemerintah Kabupaten Lamongan.


Penulis: Yoga

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow