Aksi Tegas Kalapas Padang, Razia Gabungan Gagalkan Peredaran Barang Haram
Razia gabungan di Lapas Kelas IIA Padang menggegerkan malam Jumat. Dipimpin Kalapas Junaidi Rison, petugas menyisir seluruh blok dan menyita sejumlah barang terlarang, tanpa temuan narkoba atau ponsel.

PADANG— Malam Jumat (10/10) menjadi malam yang tak biasa di Lapas Kelas IIA Padang.
Suasana hening berubah tegang ketika langkah puluhan petugas pemasyarakatan bergema di koridor sempit.
Satu per satu kamar diperiksa, setiap sudut diperhatikan dengan senter yang menembus gelap.
Razia gabungan itu bukan sekadar rutinitas, tapi operasi besar melawan peredaran barang terlarang di balik jeruji.
Aksi ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIA Padang, Junaidi Rison. Ia memimpin jalannya operasi bersama petugas dari Polsek Padang Barat.
Keduanya bergerak serentak, menyisir blok demi blok, memastikan tidak ada celah bagi narkoba dan barang haram beredar di dalam lapas.
“Kami tidak main-main. Ini adalah komitmen kami untuk membersihkan Lapas dari segala bentuk pelanggaran dan peredaran narkoba,” tegas Junaidi di sela razia, Jumat malam.
Dengan pengawasan ketat, para petugas memeriksa setiap kamar narapidana. Barang-barang mencurigakan segera disita, sementara napi diperintahkan tetap di tempat untuk menjaga ketertiban jalannya penggeledahan.
Dari hasil razia, petugas berhasil menemukan sejumlah barang berbahaya seperti kabel listrik liar, botol kaca, gunting, serta benda logam tajam.
Seluruhnya langsung diamankan ke ruang barang bukti untuk dilakukan pendataan dan pemusnahan.
Yang menarik, dari penggeledahan menyeluruh malam itu, tidak ditemukan satu pun handphone maupun narkoba.
Temuan itu menunjukkan pengawasan dan pembinaan di Lapas Kelas IIA Padang semakin ketat dan berjalan efektif.
Menurut Junaidi, hasil tersebut menjadi bukti nyata bahwa penguatan pengawasan dan kolaborasi lintas instansi telah membawa perubahan positif di lingkungan pemasyarakatan.
“Sinergi antara jajaran pemasyarakatan dan kepolisian menjadi kunci. Kami ingin memastikan tidak ada ruang bagi kejahatan di balik tembok lapas,” ujarnya.
Razia tersebut, lanjut Junaidi, bukan sekadar aksi sesaat. Ia menegaskan kegiatan serupa akan menjadi agenda rutin demi menjaga integritas lembaga pemasyarakatan.
“Kami akan terus bergerak. Razia ini akan terus dilakukan secara berkala. Lapas harus menjadi tempat pembinaan, bukan tempat pelanggaran hukum,” tegasnya dengan nada tegas namun penuh tanggung jawab.
Kegiatan ini juga sejalan dengan program nasional Asta Cita Presiden yang menekankan reformasi hukum, pemberantasan narkoba, dan penguatan birokrasi bersih di seluruh institusi negara.
Bagi petugas, malam itu bukan sekadar operasi keamanan. Setiap langkah dan pemeriksaan adalah bentuk tanggung jawab moral untuk menjaga wibawa hukum dan martabat lembaga pemasyarakatan.
Di bawah cahaya lampu redup dan suara kunci bergemerincing, Lapas Kelas IIA Padang menegaskan dirinya: benteng pembinaan, bukan ladang pelanggaran. Di balik jeruji besi, semangat integritas dan harapan perubahan masih terus menyala.
--------------------
Penulis: Dion | Editor: Redaksi KabarRakyat
What's Your Reaction?






