Bulog Targetkan Serap 12 Ribu Ton Jagung di Situbondo Hingga Akhir 2025

Perum Bulog Kancab Bondowoso menargetkan penyerapan jagung sebanyak 12.000 ton di wilayah Situbondo hingga akhir 2025.

Oct 11, 2025 - 05:48
 0
Bulog Targetkan Serap 12 Ribu Ton Jagung di Situbondo Hingga Akhir 2025
Wakil Pemimpin Bulog Wilayah Bondowoso–Situbondo, Panji Prasetyo, memberikan keterangan kepada awak media usai kegiatan penanaman jagung bersama jajaran Polres Situbondo di Kecamatan Panarukan, Rabu (8/10/2025).

SITUBONDO– Perum Bulog Kantor Cabang Bondowoso menargetkan penyerapan jagung hingga 12.000 ton di wilayah Kabupaten Situbondo sampai akhir Desember 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di bidang ketahanan pangan nasional.

Berdasarkan ketetapan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram untuk kadar air (KA) 18–20 persen dan Rp6.400 per kilogram untuk KA 14 persen.

“Kalau di petani sekarang, rata-rata harga sudah di atas HPP yang kami temui, termasuk di mitra-mitra,” ujar Panji Prasetyo, Wakil Pemimpin Bulog Wilayah Bondowoso–Situbondo, Rabu (8/10/2025).

Pernyataan itu disampaikan Panji saat mendampingi jajaran Polres Situbondo dalam kegiatan penanaman jagung di Kecamatan Panarukan. Menurutnya, langkah kolaboratif itu menjadi contoh bagi masyarakat untuk meningkatkan semangat menanam jagung di wilayah setempat.

“Bulog Bondowoso terbuka untuk melakukan penyerapan sesuai kualitas yang bisa dibeli, yaitu kadar air 14 persen dan aflatoksin maksimal 50 PPB,” tegasnya.

Panji menambahkan, pihaknya berkomitmen menyerap hasil panen petani sesuai standar yang ditetapkan oleh Bapanas. Bulog Bondowoso juga terus bersinergi dengan Polres Situbondo untuk memastikan proses penyerapan berjalan aman, tertib, dan transparan.

“Bulog Bondowoso siap dan akan terus bersinergi dengan Polres Situbondo dalam penyerapan dan pengadaan jagung. Kolaborasi ini penting agar penyerapan berjalan lancar serta memberi manfaat maksimal bagi petani,” ujarnya.

Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan jagung karena Bulog terus meningkatkan volume penyerapan di lapangan. Upaya itu sejalan dengan program swasembada pangan nasional yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo.

Sementara itu, Fauzi, petani jagung asal Kecamatan Jangkar, mengungkapkan bahwa harga jual jagung di tingkat tengkulak masih lebih tinggi dibandingkan harga yang ditawarkan Bulog.

“Selama ini kami jual ke tengkulak, karena mereka berani beli Rp5.800 sampai Rp6.200 per kilogram, sedangkan Bulog Rp5.500,” kata Fauzi.

Meski demikian, ia berharap ke depan Bulog bisa lebih aktif membeli hasil panen petani agar harga di tingkat bawah lebih stabil dan tidak terlalu bergantung pada tengkulak.

---

Penulis: Khairul

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow