Bupati Situbondo Respons Demo dan Pelaporan ke Polisi, Mas Rio: Jurnalis Mitra Strategis Pemerintah

SITUBONDO – Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, akhirnya angkat bicara menanggapi aksi demonstrasi yang sempat terjadi beberapa waktu lalu. Dalam keterangan resminya kepada awak media, Bupati yang akrab disapa Mas Rio itu menegaskan bahwa ia terbuka terhadap kritik dan menjadikan jurnalis sebagai mitra strategis pemerintah.

Pasca demonstrasi tersebut, mencuat informasi mengenai adanya pelaporan kepada pihak kepolisian Situbondo. Namun, Bupati mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa yang dilaporkan dalam perkara tersebut.

"Saya tidak tahu siapa yang dilaporkan, tapi saya tahu isu ini sedang ramai dibicarakan masyarakat," kata Mas Rio kepada wartawan.

Ia mengungkapkan, dinamika yang berkembang pasca demonstrasi adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Menurutnya, perbedaan cara memimpin juga memengaruhi lahirnya beragam diskursus di tengah publik.

“Beda style kepemimpinan pasti memunculkan respons yang berbeda pula di masyarakat. Tapi dari media, yang saya butuhkan adalah ide dan gagasan,” ucapnya.

Mas Rio mengapresiasi kontribusi jurnalis yang selama ini telah memberikan berbagai masukan dalam banyak isu, mulai dari pertanian, peternakan, hingga pariwisata. Masukan itu, lanjut dia, turut memperkuat arah kebijakan pemerintah daerah.

“Saya mendengar banyak ide brilian dari media, dan saya terbuka untuk semua saran yang bisa membantu pembangunan Situbondo,” tambahnya.

Bupati yang belakangan ini viral di media sosial dengan julukan “Ultramen” juga menekankan pentingnya kritik publik. Menurutnya, kritik adalah bagian dari pengawasan yang sehat terhadap jalannya pemerintahan.

“Kami rutin menggelar agenda dialogis, termasuk kegiatan Rabbhuwen yang sudah beberapa kali dilaksanakan. Dalam forum itu, masyarakat bebas menyampaikan kritik apapun kepada saya secara langsung,” tuturnya.

Untuk memperluas partisipasi publik, Pemkab Situbondo bahkan membuka akses seluas-luasnya ke Pendopo Kabupaten. Masyarakat bebas datang kapan saja untuk menyampaikan aspirasi mereka.

“Saya tidak pernah membatasi waktu. Silakan warga datang ke Pendopo kapanpun. Ini adalah cara saya membangun kolaborasi yang lebih baik dengan masyarakat,” jelasnya.

Ia juga berharap jurnalis bisa berperan sebagai penyambung lidah masyarakat. Dalam pandangannya, jurnalis adalah pemilik isu di lapangan dan dapat mengubah isu menjadi sumber kebijakan yang bermanfaat.

“Teman-teman jurnalis tahu apa yang terjadi di masyarakat. Dari situ, kita bisa sama-sama membentuk kebijakan yang berpihak pada rakyat,” ujar Mas Rio penuh harap.

Masih terkait pelaporan ke polisi pasca aksi demonstrasi, Mas Rio menegaskan bahwa dirinya terus mengikuti perkembangannya. Ia menolak anggapan bahwa pemerintah mencoba menekan jurnalis melalui langkah tersebut.

“Langkah-langkah evaluatif sudah diambil. Saya kira kebijakan yang diambil sudah proporsional dan bijaksana demi menjaga kondusifitas,” ujarnya.

Ia menilai bahwa respons yang telah diambil justru merupakan bentuk kemajuan dalam menjaga stabilitas dan ketertiban di Situbondo, tanpa harus mengekang kebebasan berekspresi.

Sebelum menutup keterangannya, Mas Rio mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan membangun kebersamaan demi kemajuan daerah.

“Mari kita bergandengan tangan. Semua warga bebas datang ke Pendopo. Kami terbuka untuk semua,” tegasnya.

Di hadapan para jurnalis, ia juga menyatakan kesiapannya untuk dikritik apabila kebijakan yang diambil ternyata keliru. Ia meminta jurnalis untuk tidak segan memberi peringatan.

“Kalau saya salah, teman-teman jurnalis jangan ragu untuk mengingatkan saya. Itu bagian dari Situbondo naik kelas,” pungkasnya.

Penulis: Khairul