Wujudkan Janji Politik, Bupati Jember berikan Insentif ke 22.000 Guru Ngaji

KABAR RAKYAT, JEMBER- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember , tingkatkan jumlah penerima insentif guru ngaji pada 2025. Tahun ini guru ngaji yang mendapatkan insentif dari Pemkab Jember sebanyak 22.000. Jumlah itu mengalami peningkatan , ditahun 2024 penerima insentif guru ngaji di Jember sebanyak 19.000.
Total anggaran yang telah disiapkan untuk insentif guru ngaji sebesar Rp 33 Miliar, berasal dari APBD Jember tahun 2025. Sejauh ini Pemkab setempat terus melakukan verifikasi data penerima insentif guru ngaji di Jember. Ditargetkan pada akhir Agustus hingga awal September 2025 proses pencairan insentif bisa dilakukan.
Bupati Jember Muhammad Fawait menjelaskan guru ngaji memiliki peran penting dalam memperkuat nilai keagamaan dan karakter masyarakat terutama di tataran usia muda. Sehingga sudah menjadi komitmen politiknya untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji di Jember.
“Ini adalah bentuk keseriusan kami menjadikan guru ngaji sebagai mitra strategis dalam membangun Jember dari sisi spiritual dan akhlak. Kita ingin guru ngaji sejahtera, agar mereka semakin semangat membina generasi muda kita,” ungkap pria yang karib disapa Gus Fawait.
Fawait melanjutkan adanya kenaikan kuota insentif guru ngaji diharapkan insentif yang diberikan semakin merata dari tahun ke tahun.
“Guru ngaji adalah tokoh yang sangat berjasa dalam membangun karakter generasi kita. Jangan sampai mereka harus mengantri hanya untuk menerima haknya. Kita harus memuliakan mereka, sebagaimana mereka telah memuliakan ilmu dan akhlak,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Jember, Nurul Hafid Yasin, mengungkapkan dari total desa dan kelurahan di Jember sudah ada 24.506 data guru ngaji yang masuk. Setelah melalui penjaringan administratif, 462 diantaranya tidak memenuhi syarat (TMS).
“Sampai Selasa kemarin kami sudah melakukan penyaringan , ada 462 yang TMS. Tolak ukur TMSnya beragam, ada yang karena data tertera sudah meninggal, pindah, atau jumlah santri kurang dari 10 orang,” jelasnya.
Menurut Nurul Hafid, pihaknya benar benar meamastikan agar data penerima sesuai yang ada dilapangan. Sehingga verifikasi lanjutan terus dilakukan untuk menyesuaikan kuota penerima insentif tahun ini. Masing masing data yang sudah masuk dicocokan dengan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Jember. Ditargetkan proses tersebut rampung paling lambat empat hari kedepan.
“Setelah pemadanan data selesai, minggu kedua Agustus kami akan turunkan kembali data tersebut ke desa dalam proses uji publik selama tiga hari. Jika tidak ada sanggahan, maka akan dilanjutkan dengan verifikasi administrasi dan pembukaan rekening Bank Jatim,” ujar Nurul Hafid.
Diketahui peningkatan kesejahteraan guru ngaji menjadi salah satu janji politik Gus Fawait saat ini. Dalam banyak kesempatan bahkan di momen kampanye politiknya pada Pilkada Jember 2024, Gus Fawait telah menyampaikan komitmenya itu.
What's Your Reaction?






