Emak-Emak Situbondo Belajar Manfaatkan Lahan Sempit Jadi Sumber Pendapatan
Dinas Pertanian Kabupaten Situbondo memberikan pelatihan pemanfaatan lahan pekarangan kepada warga Kelurahan Dawuhan. Program ini mendorong warga, terutama ibu rumah tangga, agar bisa menanam sayuran organik di lahan sempit untuk menambah pendapatan keluarga.
SITUBONDO – Sejumlah emak-emak warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, mendapatkan pembekalan pemanfaatan lahan pekarangan dari Dinas Pertanian Kabupaten Situbondo.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman agar warga dapat memanfaatkan lahan sempit di lingkungan perkotaan menjadi sumber pendapatan produktif.
Ketua RT setempat, Purwanto, menjelaskan bahwa sebagian besar warga di lingkungan Dawuhan memiliki lahan rumah yang terbengkalai.
Melalui pelatihan ini, warga diharapkan mampu mengolah lahan sempit untuk menanam sayuran bernilai jual tinggi.
“Kami menghubungi Dinas Pertanian agar warga bisa belajar menanam yang baik dan benar. Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan pedagang pasar untuk menampung hasil panen warga, tapi mereka masih butuh pendampingan dan ilmu bertani,” ujar Purwanto.
Ia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya fokus pada teknik menanam, tetapi juga mencakup proses perawatan hingga pemasaran hasil panen.
Sebagai bentuk keseriusan, Purwanto telah bekerja sama dengan sejumlah pedagang asal Bondowoso dan Banyuwangi yang bersedia membeli hasil panen warga, mulai dari seledri, brokoli, tomat, hingga berbagai jenis sayuran lain.
“Pedagang minta pasokan 10 kilogram per hari dari tiap warga. Karena pesertanya 20 orang, berarti ada sekitar 200 kilogram per hari yang bisa dipasok,” katanya.
Selain mendorong warga untuk menanam, Purwanto menekankan pentingnya pertanian organik agar hasil lebih sehat dan ramah lingkungan.
“Kalau pertanian organik itu lebih sehat karena mengurangi pestisida. Tidak seperti di sawah yang banyak hama dan bahan kimia,” jelasnya.
Ketika ditanya mengenai jumlah lahan yang belum terkelola, Purwanto menyebutkan bahwa fokus utama bukan pada luas lahan, melainkan semangat warga untuk menanam dan memperoleh tambahan penghasilan.
“Lahan kosong memang tidak luas, tapi kalau dimanfaatkan dengan baik bisa menghasilkan. Sayuran itu tidak butuh lahan besar, yang penting ada kemauan warga,” ungkapnya saat ditemui di green house depan rumahnya.
Sementara itu, Ibu Watik, salah satu peserta pelatihan, mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kaum ibu rumah tangga.
“Pelatihan ini sangat membantu kami. Kami berharap Dinas Pertanian terus mendampingi agar tanaman kami bisa tumbuh baik dan punya nilai jual tinggi,” ujarnya.
Watik juga berharap ke depan Dinas Pertanian dapat menjembatani pemasaran hasil panen agar pembeli tidak hanya datang dari luar daerah.
“Selama ini pengepul kami dari Bondowoso. Kami ingin ada juga pengepul dari Situbondo supaya lebih dekat,” harapnya.
Kegiatan sekolah lapang pertanian ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Situbondo, yang berkomitmen mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan lahan pekarangan.
Penulis: Khairul
What's Your Reaction?