Festival Dewi Cemara di Bondowoso Catat Transaksi Rp. 500 Juta, Naik 35 Persen Dibanding Tahun Lalu

Festival Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas, Mandiri, Sejahtera) yang digelar di Kabupaten Bondowoso berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp. 500 juta sepanjang rangkaian acara. Angka tersebut naik sekitar 35 persen dibandingkan penyelenggaraan festival sebelumnya di Jepara yang hanya mencapai Rp. 300 juta.

Aug 26, 2025 - 04:25
Aug 26, 2025 - 04:32
 0
Festival Dewi Cemara di Bondowoso Catat Transaksi Rp. 500 Juta, Naik 35 Persen Dibanding Tahun Lalu
Kadisparbudpora Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari

BONDOWOSOFestival Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas, Mandiri, Sejahtera) yang digelar di Kabupaten Bondowoso berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp. 500 juta sepanjang rangkaian acara. Angka tersebut naik sekitar 35 persen dibandingkan penyelenggaraan festival sebelumnya di Jepara yang hanya mencapai Rp. 300 juta.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari, menjelaskan bahwa festival ini menjadi wadah bagi desa wisata di seluruh Jawa Timur untuk saling berbagi informasi, inovasi, dan pengalaman dalam mengelola potensi wisata desa.

“Tujuan Festival Dewi Cemara adalah mempertemukan desa wisata se-Jawa Timur agar bisa saling belajar dan menguatkan. Setiap kabupaten/kota berkesempatan menjadi tuan rumah, tentunya dengan dukungan pemerintah provinsi,” ujar Evy, Selasa (26/8/2025).

Tahun ini, Bondowoso terpilih sebagai tuan rumah karena menjadi bagian dari kawasan Geopark Ijen yang sedang mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi (Pemprov). Geopark ini dinilai sebagai salah satu aset pariwisata berkelas dunia yang perlu terus didukung.

“Bondowoso ini adalah bagian dari Geopark Ijen, sehingga penyelenggaraan festival sekaligus menjadi wujud komitmen Pemprov Jatim dalam mendukung pengembangan geopark yang ada di Jawa Timur,” kata Evy.

Dengan hadirnya festival tersebut, ia berharap masyarakat Bondowoso bisa merasakan manfaat ekonomi secara langsung. Data transaksi yang meningkat dibanding tahun lalu disebut sebagai indikator positif.

Festival Dewi Cemara tahun ini juga melibatkan berbagai stakeholder dan asosiasi nasional. Salah satunya adalah KIP (Komite Industri Pariwisata) dan organisasi kepemudaan seperti ISNU (Ikatan Sarjana NU). Mereka berperan dalam memberikan pendampingan, termasuk pada aspek sertifikasi halal produk desa wisata.

“Kami menghadirkan stakeholder yang punya kepentingan khusus dalam mengembangkan perekonomian nasional. Salah satunya sertifikasi halal bagi produk desa wisata agar bisa lebih bersaing,” jelasnya.

Evy menambahkan, pemilihan daerah tuan rumah festival berikutnya tidak sembarangan. Ada sejumlah indikator yang diperhatikan, terutama komitmen pemerintah Kabupaten/Kota dalam mendukung penguatan desa wisata.

“Indikatornya beragam. Yang utama adalah bagaimana komitmen daerah tersebut dalam membangun desa wisata dan kesesuaian dengan program Nasional. Kalau Bondowoso ini penguatannya di Geopark Ijen. Tahun depan bisa saja festival dilaksanakan di kawasan ekonomi khusus atau geopark lainnya,” tuturnya.

Selama penyelenggaraan, antusiasme masyarakat Bondowoso dinilai sangat tinggi. Bukan hanya menyaksikan acara, tetapi juga ramai berbelanja produk UMKM dan desa wisata yang ditampilkan. Hal inilah yang membuat transaksi meningkat signifikan dibanding festival tahun sebelumnya.

“Terima kasih kepada pemerintah kabupaten dan masyarakat Bondowoso yang sudah mendukung dan meramaikan festival ini. Lonjakan transaksi dari Rp300 juta menjadi Rp500 juta adalah bukti nyata dampak ekonomi yang dihasilkan,” ucap Evy.

Meski festival berlangsung meriah, Gubernur Jawa Timur tidak bisa hadir secara langsung. Menurut Evy, hal itu disebabkan padatnya agenda gubernur yang harus menghadiri kegiatan lain di waktu bersamaan.

Namun demikian, absennya gubernur tidak mengurangi kemeriahan festival. Kehadiran Pemprov bersama stakeholder Nasional dianggap cukup untuk memberikan dukungan moral maupun strategis.

Festival Dewi Cemara di Bondowoso diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat desa wisata sekaligus mendukung branding Geopark Ijen di kancah internasional. Selain itu, lonjakan transaksi juga diyakini menjadi sinyal bahwa desa wisata bisa menjadi penggerak ekonomi baru di Jawa Timur.

“Kami optimistis, desa wisata akan menjadi motor penggerak ekonomi lokal jika terus didukung dengan baik. Festival Dewi Cemara adalah salah satu langkah untuk mempercepat itu,” pungkas Evy.

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow