Harjakasi Situbondo ke-207, Bupati Rio Suguhkan Permainan Tradisional untuk Tarik Wisatawan Dunia

Perayaan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-207 tahun ini berbeda dari biasanya. Mengusung tema "Explore the Tradition and Feel the Experience",

Aug 15, 2025 - 11:59
Aug 15, 2025 - 12:00
 0
Harjakasi Situbondo ke-207, Bupati Rio Suguhkan Permainan Tradisional untuk Tarik Wisatawan Dunia
Seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kompak mengenakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia.

SITUBONDO– Peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-207 tahun ini terasa istimewa. Mengusung tema "Explore the Tradition and Feel the Experience", Pemkab Situbondo menghadirkan nuansa budaya yang kental, mulai dari parade busana adat hingga suguhan permainan tradisional yang nyaris punah.

Semua ini dikemas untuk menarik perhatian wisatawan lokal hingga mancanegara.

Puncak peringatan Harjakasi digelar pada Jumat pagi (15/8/2025) dengan upacara resmi yang dipimpin langsung oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Prayogo.

Seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kompak mengenakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Deretan pakaian adat Bali, Madura, Bengkulu, hingga Palembang terlihat mewarnai barisan peserta upacara. Pemandangan ini tak hanya memeriahkan suasana, tetapi juga menjadi simbol keberagaman budaya yang hidup di Situbondo.

Dalam pidatonya, Bupati yang akrab disapa Mas Rio mengungkapkan alasan memilih tema yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, tagline “Agustus Main ke Situbondo” sengaja diciptakan untuk mendorong wisatawan datang dan merasakan langsung pengalaman budaya khas daerah ini.

“Kabupaten lain punya sesuatu yang dijual. Kalau mau main ke Situbondo, harus ada yang khas. Makanya kami pilih permainan tradisional sebagai daya tarik,” kata Mas Rio.

Mas Rio menjelaskan bahwa permainan rakyat yang hampir punah akan dihidupkan kembali. Tak hanya untuk dipamerkan, tetapi juga dijadikan perlombaan yang melibatkan warga dari berbagai kalangan usia, mulai anak-anak hingga orang tua.

“Permainan yang sudah ditinggalkan bahkan tidak pernah dimainkan lagi oleh anak-anak sekarang akan kita eksplorasi, kita sajikan lagi,” ujarnya.

Sejak awal Agustus, sejumlah mahasiswa asing sudah berkunjung ke Situbondo untuk menyaksikan perlombaan permainan tradisional. Respons mereka sangat positif.

“Saya berbicara langsung dengan mereka. Katanya, permainan tradisional ini adalah momen yang tidak mungkin terlupakan,” ungkap Mas Rio.

Bupati optimistis bahwa dalam waktu dekat, wisatawan dari Australia, Rusia, China, hingga negara-negara Eropa akan datang ke Situbondo khusus untuk menikmati sajian budaya ini.

“Meski belum besar dan belum masif, tahap demi tahap akan kami lakukan,” tegasnya.

Menurut Mas Rio, permainan tradisional memiliki nilai penting bagi generasi muda di tengah era digitalisasi yang memicu individualisme.

“Digitalisasi membawa dampak sosial yang perlu kita mitigasi. Permainan tradisional mengajarkan karakter utama bangsa Indonesia, yaitu kebersamaan,” ujarnya.

Upacara Harjakasi tahun ini juga menjadi ajang menampilkan kekayaan busana adat dari berbagai provinsi. Para peserta upacara tampak antusias memamerkan pakaian mereka di hadapan tamu undangan dan masyarakat yang hadir.

Ketika ditanya mengenai busana yang ia kenakan, Mas Rio tersenyum. Ia mengaku memakai baju adat hasil kolaborasi budaya, atau “pandhelungan” dalam bahasa Madura.

“Bapak saya orang Jawa, ibu saya orang Situbondo. Jadi ini perpaduan khas Jawa Timuran,” ujarnya sambil tersenyum.

Perayaan Harjakasi ke-207 ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam promosi wisata budaya Situbondo. Pemkab berkomitmen menjadikan permainan tradisional sebagai ikon baru yang menarik perhatian wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

 

Penulis: Khairul

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow