Camat Situbondo Dorong Bank Sampah Produksi Pupuk Dongkrak Ekonomi Warga

Camat Situbondo meninjau Bank Sampah Wijaya Mandiri Dawuhan yang mengolah limbah dapur menjadi pupuk bernilai ekonomi hingga puluhan juta rupiah dan berkomitmen memberi dukungan lintas sektor

Dec 20, 2025 - 16:52
 0
Camat Situbondo Dorong Bank Sampah Produksi Pupuk Dongkrak Ekonomi Warga
Seorang camat didampingi pengelola Bank Sampah Wijaya Mandiri meninjau hasil produksi pupuk cair berbahan limbah sampah dapur di Kelurahan Dawuhan, Situbondo, sebagai bagian dari upaya penguatan pengelolaan sampah dan peningkatan ekonomi warga.

KABAR RAKYAT,SITUBONDO – Camat Situbondo meninjau rumah produksi pupuk berbagai tanaman berbahan limbah sampah dapur di Kelurahan Dawuhan.

Pemerintah kecamatan berjanji memberikan dukungan agar keberadaan bank sampah tersebut mampu menggerakkan partisipasi warga sekaligus mendongkrak perekonomian lokal.

Saat meninjau langsung lokasi Bank Sampah Wijaya Mandiri dan tempat produksi pupuk cair hasil pemilahan sampah dapur, Camat Situbondo memastikan akan membahas pengembangannya bersama dinas terkait di Kabupaten Situbondo.

Camat Situbondo, Rozi Rosa Indratna, mengatakan kunjungannya dilakukan untuk melihat secara langsung pengelolaan bank sampah yang dinilai memiliki konsep kemanfaatan berkelanjutan dan berpotensi menghasilkan nilai ekonomi.

“Kami ingin mengetahui secara rinci pengelolaan Bank Sampah Wijaya Mandiri Dawuhan. Setelah masuk ke ruang pengelolaan, tidak hanya pemilahan sampah, tetapi juga pemanfaatan limbah dapur menjadi pupuk organik yang bisa digunakan untuk berbagai jenis tanaman,” ujar Rozi, Sabtu (20/12/2025).

Ia mengaku tidak menyangka, ruangan berukuran relatif kecil tersebut mampu menghasilkan nilai ekonomi hingga puluhan juta rupiah.

Dengan keterampilan pengolahan yang dimiliki Purwanto selaku pengelola, Pemerintah Kecamatan Situbondo berencana mendorong pengembangan ke kelompok bank sampah lain agar manfaatnya tidak berhenti di Wijaya Mandiri saja.

Menurut Rozi, apabila mayoritas warga memahami bahwa limbah sampah dapat diolah menjadi produk bernilai jual, maka manfaatnya tidak hanya menciptakan lingkungan bersih, tetapi juga menambah penghasilan masyarakat.

“Setelah saya tahu, di sini pendapatannya bisa mencapai sekitar Rp20 juta. Ada sembilan jenis kelompok sampah yang menghasilkan nilai rupiah, ditambah berbagai produk pupuk, pestisida organik, penyubur, penggembur, hingga pembesar buah dengan harga yang bervariasi,” paparnya.

Sebagai langkah lanjutan, pihak kecamatan memastikan Bank Sampah Wijaya Mandiri di Kelurahan Dawuhan terus diperkuat agar memberikan dampak ekonomi yang lebih luas, khususnya bagi masyarakat perkotaan dan sektor UMKM.

“Kami di kecamatan berperan mengoordinasikan lintas sektor. Pak Purwanto membutuhkan apa, termasuk perizinan dan bentuk intervensi lainnya, itu menjadi tugas pemerintah daerah agar UMKM ini bisa berkembang lebih cepat,” kata Rozi.

Ia menambahkan, produk pupuk hasil olahan sampah dapur tersebut berpeluang dipasarkan ke berbagai daerah. Namun, keterbatasan legalitas membuat pemasaran selama ini masih dilakukan secara langsung kepada petani.

“Permasalahan itu akan kami inventarisir dan dibahas bersama. Kecamatan tentu tidak bisa berdiri sendiri, harus melibatkan OPD lintas sektor,” ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, luas area Bank Sampah Wijaya Mandiri sekitar 12 x 9 meter. Dari luasan tersebut, area 2 x 3 meter digunakan sebagai tempat produksi pupuk cair, sementara sisanya untuk pemilahan sampah.

Sementara itu, pengelola Bank Sampah Wijaya Mandiri, Purwanto, menyampaikan bahwa kunjungan camat bertujuan memastikan proses pemilahan sampah plastik dan pemanfaatan limbah dapur menjadi pupuk cair dan padat.

Produk pupuk tersebut, kata dia, memiliki manfaat lengkap mulai dari fase pertumbuhan vegetatif hingga generatif tanaman.

“Saya ditanya apakah produk ini bisa dijual. Sangat bisa, hanya saja perlu izin edar. Ibu Camat menyampaikan akan membantu pengurusan izin karena itu menjadi tugas pemerintah daerah,” kata Purwanto penuh harap.

Dengan kehadiran pemerintah kecamatan, Purwanto berharap bank sampah di wilayah Kecamatan Situbondo kembali dihidupkan, mengingat volume sampah dapur yang masih belum terkelola secara optimal.

“Dalam sehari, sampah plastik yang masuk bisa mencapai 100 kilogram, sedangkan sampah dapur sekitar 8 kilogram per hari,” ujarnya.

Ia berharap kunjungan tersebut menjadi pemicu pengaktifan kembali bank sampah di desa-desa sehingga volume sampah di kawasan perkotaan dapat ditekan secara bertahap.

“Meski tempat pemilahan kecil, saya siap membelinya. Sampah apa pun sebenarnya bisa dipilah dan memiliki nilai manfaat berbeda, apalagi sudah didukung pemerintah kecamatan,” pungkasnya.

Penulis: Khairul

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow