Nurul Gufron Resmi Nahkodai Jamaah NU UNEJ Lewat Musyawarah Ahwa Dosen

Nurul Gufron resmi terpilih sebagai nahkoda baru Jamaah Keluarga Besar NU UNEJ melalui mekanisme Tim Ahwa. Pergantian kepemimpinan ini diharapkan mampu merevitalisasi peran dosen NU di bidang akademik dan sosial kemasyarakatan.

Dec 17, 2025 - 09:19
Dec 17, 2025 - 09:29
 0
Nurul Gufron Resmi Nahkodai Jamaah NU UNEJ Lewat Musyawarah Ahwa Dosen
Dr. H. Nurul Gufron Nahkoda Baru Jamaah NU UNEJ (Kiri) bersama Abuya Muhtadi Cidahu Pandenglang Banten Mustasyar PBNU (Foto: Instagram Nurul Gufron)

KABAR RAKYAT,JEMBER— Dr. H. Nurul Gufron resmi menjadi nahkoda baru Jamaah Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) Universitas Negeri Jember (UNEJ) melalui mekanisme musyawarah internal jamaah dosen NU.

Proses pergantian kepemimpinan Jamaah Keluarga Besar NU UNEJ tersebut ditetapkan setelah melalui musyawarah jamaah yang diikuti lebih dari 100 dosen berlatar belakang kultural NU.

Para anggota jamaah yang hadir berasal dari beragam disiplin keilmuan. Mereka sepakat memandang perlu adanya estafet kepemimpinan sekaligus revitalisasi peran Jamaah Keluarga Besar NU di lingkungan UNEJ.

Menariknya, pergantian pimpinan itu dilakukan dengan mekanisme khas tradisi NU. Anggota jamaah sepakat menyerahkan penentuan pimpinan kepada Tim Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) yang beranggotakan sembilan orang.

Salah satu anggota Tim Ahwa, Hermanto Rohman, menjelaskan bahwa tim telah melakukan penggalian aspirasi dan diskusi panjang secara internal sebelum menetapkan keputusan.

“Kami juga meminta pertimbangan dari jaringan luar jamaah terkait figur yang layak dan memenuhi syarat untuk membawa arah gerakan jamaah ke depan. Alhamdulillah, secara aklamasi sembilan anggota Tim Ahwa menyetujui satu nama,” ujar Hermanto kepada media, Rabu (17/12/2025).

Hermanto mengungkapkan, hasil musyawarah Tim Ahwa menetapkan Dr. H. Nurul Gufron, dosen sekaligus mantan Dekan Fakultas Hukum UNEJ dan Komisioner KPK periode 2019–2024, sebagai nahkoda baru Jamaah Keluarga Besar NU UNEJ menggantikan Prof. Dr. Akhmad Taufiq.

“Keputusan Tim Ahwa tersebut kemudian disetujui dan diterima seluruh anggota jamaah dalam pertemuan Selasa (16/12/2025) yang dihadiri sekitar 100 dosen berlatar belakang NU dari berbagai fakultas, angkatan, termasuk pejabat struktural dan guru besar di UNEJ,” katanya.

Dalam sambutannya setelah didaulat sebagai pimpinan baru, Nurul Gufron menilai Jamaah Keluarga Besar NU UNEJ memiliki potensi besar, baik dari sisi akademik, kepakaran, maupun jejaring.

“Potensi SDM jamaah ini luar biasa. Karena itu, ruang dan perannya harus diarahkan pada aktivitas yang lebih produktif dan bermanfaat, baik secara akademik maupun sosial kemasyarakatan,” ujar Gufron.

Menurut Gufron, selama ini ruang aktivitas Jamaah Keluarga Besar NU UNEJ masih terlalu sempit jika hanya bergerak di dalam kampus. Ia menilai peran jamaah perlu dinaikkan levelnya hingga ke masyarakat luas, bahkan nasional.

Lebih lanjut, Gufron menyinggung masih adanya persoalan tata kelola kelembagaan dan manajemen SDM di kampus yang dinilai belum sepenuhnya sehat dan adil dalam memberikan penghargaan atas kinerja akademisi.

Ia mengingatkan agar potensi besar anggota jamaah tidak justru melemah akibat sistem yang tidak sehat. Sebaliknya, potensi tersebut harus diperkuat dan dimaksimalkan melalui jejaring akademik dan kemasyarakatan demi menjaga marwah jamaah dan NU.

Sementara itu, anggota Tim Ahwa lainnya, Prof. Dafik, menilai tantangan ke depan adalah melakukan penguatan peran jamaah melalui dua pendekatan sekaligus, yakni intensifikasi dan ekstensifikasi.

Menurut Prof. Dafik, intensifikasi dilakukan dengan meningkatkan kapasitas internal anggota jamaah dari sisi kompetensi dan akademik. Adapun ekstensifikasi diwujudkan melalui peran jamaah yang lebih inklusif dan terbuka bagi seluruh dosen berlatar belakang NU di UNEJ.

Ketua demisioner Jamaah Keluarga Besar NU UNEJ, Prof. Dr. Akhmad Taufiq, mengaku telah lebih dari 10 tahun mendampingi jamaah dosen NU di UNEJ atas amanah para sesepuh dan kiai.

Ia menilai tantangan membesarkan peran NU di UNEJ ke depan akan berbeda dengan sebelumnya, seiring dinamika kampus dan perubahan zaman.

“Saya yakin sahabat Gufron mampu mendorong keluarga besar NU di UNEJ lebih aktif berkreasi, berinovasi, dan berprestasi dengan tetap menjaga nilai-nilai Aswaja. Kultur Jember dan UNEJ tidak bisa dilepaskan dari NU, sehingga SDM NU harus terus mengisi dan menguatkannya,” tutup Prof. Taufiq.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow