Stadion Magenda Disorot: Rumput Kering, Minim Perawatan, Pemda Akui Terkendala Anggaran

Keringnya rumput itu faktor cuaca, musim kemarau. Selain itu, stadion kita memang tidak menggunakan rumput standar sepak bola.

Sep 24, 2025 - 16:52
Sep 24, 2025 - 17:01
 0
Stadion Magenda Disorot: Rumput Kering, Minim Perawatan, Pemda Akui Terkendala Anggaran
Kadisparbudpora Bondowoso, Mulyadi saat dikonfirmasi

BONDOWOSO– Kondisi Stadion Magenda Bondowoso kembali menjadi sorotan publik. Alih-alih tampil sebagai ikon olahraga daerah, stadion kebanggaan masyarakat itu justru menuai kritik lantaran lapangan terlihat gersang dan tidak terawat. 

Keluhan tersebut mencuat saat pembukaan Turnamen Sepak Bola Bupati Cup ke-12, Selasa (23/9/2025). 

Para pemain dan ofisial mengaku terganggu dengan kondisi lapangan yang penuh kerikil serta rumput yang kering. 

Situasi itu dianggap berisiko menimbulkan cedera, terutama bagi pelajar yang turun berlaga.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso, Mulyadi, mengakui kondisi rumput yang kering tak lepas dari faktor cuaca dan kualitas rumput yang memang bukan standar sepak bola.

“Keringnya rumput itu faktor cuaca, musim kemarau. Selain itu, stadion kita memang tidak menggunakan rumput standar sepak bola,” jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (24/9/2025).

Mulyadi menambahkan, meski ada upaya perawatan, namun anggaran khusus untuk pemeliharaan rumput dan sarana olahraga tidak tersedia. 

“Bukan karena efisiensi, memang dari awal tidak ada anggaran. Yang melakukan perawatan hanya karyawan stadion, seperti penjaga kebersihan. Jadi sekadar bersih-bersih dan menjaga keamanan. Untuk perawatan khusus rumput, tidak ada,” ungkapnya.

Menurutnya, wacana pengajuan anggaran perawatan stadion masih dalam tahap kajian. Sebab, penggantian rumput harus dibarengi dengan jaminan ketersediaan air. 

“Kalau kita ganti rumput, harus ada jaminan air yang cukup. Sementara saat ini air hanya disuplai untuk toilet dan ruang ganti,” tambahnya.

Ia juga menyinggung potensi Stadion Magenda dalam menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, ia menekankan pentingnya menimbang skala prioritas. 

“Selayaknya memang harus dianggarkan, tapi kita juga lihat kondisi anggaran, mana yang benar-benar prioritas,” pungkasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow