Aksi Protes di Dharmasraya, Warga Blokade Jalan Tuntut PT BPSJ Bertanggung Jawab

Warga Nagari Taratak Tinggi, Dharmasraya, memblokade jalan poros yang dilalui truk PT BPSJ. Mereka menuntut perusahaan segera memperbaiki jalan rusak akibat aktivitas kendaraan berat.

Oct 11, 2025 - 09:03
 0
Aksi Protes di Dharmasraya, Warga Blokade Jalan Tuntut PT BPSJ Bertanggung Jawab
Sejumlah warga Nagari Taratak Tinggi, Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya, melakukan aksi blokade jalan poros di Jorong Beringin Sakti, Jumat (10/10/2025). Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap PT Bina Pratama Sakato Jaya (BPSJ) yang dinilai abai memperbaiki jalan rusak akibat aktivitas kendaraan berat perusahaan.

DHARMASARAYA- Masyarakat Nagari Taratak Tinggi, Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, memblokade jalan poros utama yang biasa dilalui kendaraan berat milik PT Bina Pratama Sakato Jaya (BPSJ), Jumat (10/10/2025).

 Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap perusahaan yang dinilai abai memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak akibat aktivitas operasionalnya.

Blokade dilakukan di kawasan Jorong Beringin Sakti. Warga menutup akses jalan menggunakan batang kayu dan batu besar, membuat kendaraan perusahaan tidak dapat melintas.

Aksi ini dipicu oleh rasa kecewa masyarakat yang menilai PT BPSJ tak menunjukkan kepedulian terhadap kondisi jalan yang semakin memprihatinkan.

Kerusakan jalan disebut sudah berlangsung lama. Jalan poros yang menjadi akses utama warga kini penuh lubang, licin saat hujan, dan berdebu tebal di musim kemarau. Kondisi itu tak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua.

Koordinator aksi, Arif, mengatakan masyarakat telah berulang kali menyampaikan keluhan kepada pihak perusahaan, namun tak pernah ada langkah konkret. “Sudah sering kami sampaikan baik lisan maupun tertulis, tapi hasilnya nihil. Karena itu, warga sepakat menutup jalan sampai PT BPSJ memperbaikinya,” ujarnya.

Menurut Arif, kondisi jalan yang rusak kerap menyebabkan kecelakaan ringan. Warga bahkan harus bergotong-royong menimbun lubang dengan material seadanya agar kendaraan bisa lewat. “Kalau hujan, jalan licin seperti lumpur. Banyak motor jatuh. Ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi,” katanya menegaskan.

Aksi blokade ini bukan tiba-tiba. Sebelumnya, pemuda Nagari Taratak Tinggi telah menggelar rapat pada 5 September 2025 untuk membahas langkah tegas terhadap perusahaan. Dari hasil rapat itu disepakati bahwa warga akan melakukan aksi jika dalam waktu sebulan tidak ada respon dari PT BPSJ.

Menanggapi aksi tersebut, Anggota DPRD Dharmasraya, Wigiono, langsung turun ke lokasi. Ia menyatakan pihaknya menampung aspirasi warga dan akan berupaya memediasi dengan perusahaan. “Kami sudah bertemu dengan perwakilan perusahaan. Mereka menyampaikan akan menindaklanjuti sesuai SOP. Tapi warga menginginkan jawaban tertulis dan komitmen nyata,” kata Wigiono.

Wigiono menyebut, masyarakat telah mengajukan enam poin tuntutan resmi kepada PT BPSJ. Tuntutan itu mencakup perbaikan permanen jalan aspal Beringin Sakti, pengoralan jalan poros Marga Makmur–Sijunjung, hingga penyiraman jalan setiap hari saat musim panas agar debu tidak mengganggu warga.

Selain itu, warga juga meminta perusahaan memperbaiki fasilitas umum (vasum) seperti polongan, jembatan, dan batas jalan yang rusak akibat truk bermuatan berat. Mereka juga menuntut PT BPSJ mengalokasikan dana CSR untuk kegiatan kepemudaan dan pembangunan masyarakat di Nagari Taratak Tinggi.

Poin terakhir, warga mendesak perbaikan jembatan Batang Usaw yang dibangun pemerintah dan telah digunakan perusahaan selama bertahun-tahun. Jembatan itu kini dinilai tidak layak dilalui kendaraan berat dan rawan ambruk jika terus dibiarkan tanpa perbaikan.

“Perusahaan sudah lama memanfaatkan fasilitas publik, tapi kontribusi untuk masyarakat hampir tidak terasa. Kami hanya ingin keadilan dan tanggung jawab,” ujar Arif menambahkan.

Wigiono menilai, tuntutan masyarakat masih dalam batas wajar dan sesuai kepentingan publik. Ia berharap PT BPSJ segera memberikan respon resmi agar situasi tidak semakin memanas. “Kalau dibiarkan, aksi ini bisa meluas. Karena warga sudah terlalu lama menunggu janji perbaikan,” katanya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT Bina Pratama Sakato Jaya belum memberikan keterangan resmi. Aktivitas perusahaan di jalur poros Taratak Tinggi masih terhenti akibat blokade yang dilakukan warga sejak pagi hari.

Sementara itu, aparat kepolisian dari Polsek Timpeh tampak berjaga di lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Situasi di lapangan terpantau kondusif, namun warga berkomitmen tidak akan membuka blokade sampai perusahaan menepati janji memperbaiki infrastruktur yang rusak.

---

Penulis: Andicka

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow