Bocah 10 Tahun di Situbondo Sakit Mirip Busung Lapar, Kadin Turun Tangan Bantu Pengobatan

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Situbondo menyalurkan bantuan untuk Refan (10), bocah yang tengah berjuang melawan penyakit dengan gejala mirip busung lapar. Kondisi Refan yang sempat kritis di ICU RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo mengundang keprihatinan banyak pihak.

Aug 14, 2025 - 12:59
Aug 14, 2025 - 13:01
 0
Bocah 10 Tahun di Situbondo Sakit Mirip Busung Lapar, Kadin Turun Tangan Bantu Pengobatan
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Situbondo menyalurkan bantuan untuk Refan (10), bocah yang tengah berjuang melawan penyakit dengan gejala mirip busung lapar

KABAR RAKAYAT,SITUBONDO– Nasib pilu dialami Refan (10), bocah asal Situbondo yang menderita penyakit dengan gejala mirip busung lapar. Tubuhnya membengkak, kulit terkelupas, dan kondisinya melemah hingga harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo.

Melihat keadaan itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Situbondo tergerak untuk membantu. Kamis (14/8/2025), Ketua Kadin Situbondo, Hari Budi Prasetya, bersama sejumlah anggota, datang langsung menjenguk Refan dan menyerahkan bantuan kepada neneknya.

Hari Budi mengatakan, kunjungan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas Kadin terhadap warga yang sedang membutuhkan uluran tangan. “Kadin Situbondo tidak hanya bergerak di balik meja, tapi juga turun ke lapangan demi kemanusiaan,” ujarnya.

Menurut dia, bantuan ini diharapkan dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh keluarga Refan, yang saat ini tengah berjuang untuk kesembuhan sang bocah. “Ini panggilan nurani yang tidak bisa diabaikan. Tanggung jawab sosial adalah tanggung jawab bersama,” kata Hari Budi.

Ia berharap, donasi yang diberikan bisa menjadi penyemangat baru bagi Refan dan keluarganya. Selain itu, bantuan ini diharapkan meringankan beban biaya pengobatan. “Semoga ini menjadi langkah kecil yang membawa kebaikan besar bagi kesembuhan adik Refan,” ucapnya.

Dalam kunjungan itu, Kadin Situbondo menyerahkan donasi senilai Rp 2,8 juta. Bantuan diterima langsung oleh nenek Refan, Darwani (77), yang selama ini setia merawat cucunya.

Darwani mengaku bersyukur atas bantuan tersebut. Ia mengatakan, kondisi Refan mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. “Pola makannya sudah baik, pembengkakan di beberapa bagian tubuh mulai mengempis,” katanya.

Meski begitu, Refan belum sepenuhnya pulih. Menurut Darwani, jantung cucunya masih mengalami pembengkakan dan memerlukan transfusi hemoglobin sedikitnya empat kantong, sesuai anjuran dokter.

“Semoga Tuhan mengganti lebih banyak rezeki untuk semua yang telah membantu. Saya hanya bisa mendoakan agar semua diberikan kesehatan dan kelancaran rezeki,” ujar Darwani lirih.

Refan diketahui sudah tiga tahun menderita penyakit ini. Sejak duduk di bangku kelas dua SD, ia terpaksa berhenti sekolah bukan karena malas, melainkan karena tubuhnya terus melemah.

Kondisi fisiknya yang kian memburuk membuat Refan menarik diri dari lingkungan sekolah. Ia merasa malu dengan penampilannya yang berubah akibat penyakit tersebut.

Sehari-hari, Refan hanya tinggal bersama neneknya. Sang ibu bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri untuk menghidupi keluarga, sedangkan ayahnya tidak ada di sisi mereka.

Darwani, meski sudah berusia lanjut, tetap berusaha memberikan perawatan terbaik untuk cucunya di tengah keterbatasan ekonomi. Ia juga harus membagi tenaga dan waktu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kisah Refan menjadi pengingat bahwa persoalan gizi dan kesehatan anak masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Aksi Kadin Situbondo ini diharapkan menjadi pemantik bagi pihak lain untuk turut membantu.

Dengan dukungan dan kepedulian banyak pihak, Darwani berharap cucunya bisa kembali sehat dan melanjutkan sekolah seperti anak-anak seusianya. “Yang terpenting dia bisa sembuh dan punya masa depan,” tutupnya.

Penulis: Khairul


What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow