Event Musik Jadi Katalis Ekonomi Kreatif Bondowoso
Sementara itu, Nabila mengatakan bahwa hal berkesan baginya tentang Bondowoso adalah keberadaan Blue Fire di kawasan Ijen. "Semoga next kami bisa mengunjungi Blue Fire yang ada di Bondowoso ini," harapnya.

KABAR RAKYAT, BONDOWOSO– Gelaran Sound of Ijen Caldera 2025 di kawasan Teduh Glamping, Dusun Linggusari, Desa Rejo Agung, Kecamatan Sumberwringin, Sabtu (11/10/2025) malam, bukan sekadar pesta musik.
Ribuan pengunjung yang memadati lokasi acara menjadi bukti nyata bahwa kegiatan ini mampu menggerakkan roda ekonomi kreatif dan UMKM lokal di Kabupaten Bondowoso.
Sejak sore hari, kawasan wisata berhawa sejuk itu telah dipenuhi aktivitas jual beli. Puluhan pelaku UMKM membuka lapak di sekitar area konser, menawarkan berbagai produk unggulan mulai dari kopi arabika Ijen-Raung, kerajinan tangan, hingga kuliner tradisional. Antusiasme warga dan wisatawan menjadikan area tersebut semarak dan produktif.
Bupati Bondowoso KH. Abdul Hamid Wahid menegaskan bahwa Sound of Ijen Caldera dirancang bukan hanya untuk menghibur masyarakat, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi lokal.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa promosi wisata bisa berjalan seiring dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Setiap pengunjung yang datang berarti peluang bagi pelaku UMKM, seniman, dan masyarakat sekitar,” ujar Bupati.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi promosi Ijen UNESCO Global Geopark, di mana Bondowoso berperan penting sebagai salah satu pintu gerbang kawasan wisata internasional tersebut.
Menurut Bupati, momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperluas pasar produk lokal dan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif daerah.
“Kami berharap event ini bisa menjadi agenda tahunan yang tidak hanya menghibur, tapi juga menumbuhkan ekonomi warga di sekitar kawasan geopark,” tambah Bupati.
Kehadiran Tri Suaka feat Nabila Maharani sebagai bintang tamu menambah daya tarik acara. Ribuan penonton yang datang tak hanya menikmati musik, tetapi juga berbelanja produk lokal. Bahkan, Tri Suaka sempat memuji kualitas kopi Bondowoso.
“Saya sudah mencoba kopi Bondowoso, rasanya luar biasa. Tidak heran kalau kopi ini bisa mendunia,” ujarnya.
Pujian spontan itu menjadi promosi berharga bagi produk lokal Bondowoso yang kini mulai dikenal luas di tingkat nasional.
Sementara itu, Nabila mengatakan bahwa hal berkesan baginya tentang Bondowoso adalah keberadaan Blue Fire di kawasan Ijen.
"Semoga next kami bisa mengunjungi Blue Fire yang ada di Bondowoso ini," harapnya.
Selain konser musik, acara ini juga menghadirkan pameran ekonomi kreatif, kuliner khas, dan seni tradisional. Kombinasi hiburan dan kegiatan ekonomi ini menjadikan Sound of Ijen Caldera sebagai contoh sukses kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
What's Your Reaction?






