Gus Fawait Canangkan Kebangkitan Pertanian Jember, Bidik Produksi 1 Juta Ton GKG pada 2025
KABAR RAKYAT, JEMBER - Bupati Jember Muhammad Fawait menegaskan komitmennya untuk mengembalikan kejayaan Jember sebagai salah satu lumbung pangan utama di Jawa Timur.
Ia menyebut, kebangkitan sektor pangan akan menjadi agenda prioritas pembangunan daerah pada 2025–2026.
Menurut Fawait, Pemerintah Pusat dan Pemkab Jember telah menyepakati alokasi anggaran terbesar untuk sektor pertanian dalam 40 tahun terakhir.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa pertanian kembali mendapat perhatian strategis.
“Selama 10 tahun terakhir, hampir tidak ada pembangunan infrastruktur pertanian yang berarti di Jember,” ujarnya dalam program Gus'e Menyapa di Pondok Pesantren Maqnaul Ulum di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, Senin (10/11/2025).
Padahal, lanjut Fawait, Jember memiliki potensi lahan yang lebih luas dibanding sejumlah daerah penghasil padi lain seperti Lamongan. Namun ironisnya, produktivitas justru menurun dalam beberapa tahun terakhir.
“Dulu Jember dikenal dengan produktivitas pangan yang luar biasa. Sekarang kita tertinggal dari Lamongan dan Ngawi. Karena itu, kami ingin memulihkan kejayaan itu,” katanya.
Data historis mencatat, pada 2010 Jember sempat menargetkan produksi 900 ribu ton padi. Namun serangan hama wereng di sekitar 500 hektare lahan menyebabkan hasil panen turun drastis, dari 7–8 ton per hektare menjadi hanya 5 ton.
Kini, Pemkab Jember menyiapkan langkah strategis untuk mengejar ketertinggalan. Targetnya, produksi padi tahun 2025 ditingkatkan hingga 1 juta ton gabah kering giling (GKG) — sebagai tonggak awal kebangkitan pertanian Jember.(adr)
What's Your Reaction?